Pertama, frekuensi dan durasi menyusui adalah faktor penting.
Semakin sering dan lama seorang ibu menyusui, semakin tinggi kemungkinan ia mengalami amenore laktasi yang lebih lama.
Selain itu, memberikan ASI secara eksklusif (tanpa memberikan makanan atau minuman lain kepada bayi) juga dapat memperpanjang periode amenore laktasi.
Selain itu, faktor-faktor lain seperti faktor genetik, tingkat stres, dan pola makan juga dapat mempengaruhi lamanya periode amenore laktasi.
Setiap ibu memiliki respons tubuh yang unik terhadap menyusui, dan beberapa ibu mungkin mengalami amenore laktasi yang lebih lama daripada yang lain.
Namun, penting untuk diingat bahwa amenore laktasi bukanlah metode kontrasepsi yang efektif.
Meskipun tidak mengalami haid, seorang ibu masih dapat ovulasi (pelepasan telur) tanpa pengetahuan.
Jadi, jika seorang ibu tidak berencana untuk hamil dalam waktu dekat, penting bagi dia untuk menggunakan metode kontrasepsi yang efektif.
Jika seorang ibu khawatir tentang tidak adanya haid setelah satu tahun menyusui, disarankan untuk berkonsultasi dengan profesional kesehatan.
Dokter atau bidan dapat memberikan informasi yang lebih rinci tentang kondisi khusus ibu tersebut dan mengevaluasi apakah ada masalah yang mendasarinya.
Secara keseluruhan, tidak adanya haid selama setahun saat menyusui bisa normal, terutama jika ibu memberikan ASI secara eksklusif dan menyusui dengan frekuensi dan durasi yang cukup.
Baca Juga: Daftar Lengkap Alat Kontrasepsi untuk Ibu Menyusui, Mau Pilih Mana?
Moms, Yuk Wujudkan Tubuh Sehat di Tahun Baru dengan Kesempatan Emas dari Prodia Ini!
Penulis | : | Aullia Rachma Puteri |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR