Tabloid-Nakita.com - Memiliki anak yang cerdas dan sehat adalah impian semua orangtua. Tak hanya itu, orangtua juga menginginkan sang buah hati tumbuh menjadi anak yang penuh semangat. Namun untuk mewujudkannya, Mama dan Papa harus memberikan contoh yang baik untuk si kecil dan jangan lakukan ini di depan anak ya, Ma.
Tanpa disadari bahwa anak mengamati setiap gerak gerik yang Mama dan Papa lakukan. Seorang psikolog klinis dan pakar parenting, Carrie Contey PhD, mengatakan sering-seringlah Mama dan Papa mengajak si kecil untuk bermain dan melakukan aktivitas di luar ruangan.
"Setelah anak belajar bagaimana berbicara dengan mendengarkan suara Anda, ia akan belajar bagaimana menjalani hidup dengan cara mengamati perilaku Anda. Jika Anda ingin sang buah hati73 menjadi aktif, Anda tidak bisa begitu saja menyuruh dia bermain sementara Anda menonton televisi," ujar Contey.
Nah, Contey pun menyebutkan lima hal yang sebaiknya Mama dan Papa hindari di depan si kecil. Apa sajakah?
1. Berbohong
Menurut Alyson Schäfer, seorang psikoterapis, berbohong adalah salah satu praktik umum dalam kehidupan orang dewasa yang bahkan tidak Anda sadari telah melakukannya. Akan tetapi, si kecil mengetahuinya. Dengan melihat contoh dari orang tuanya, ia akan berasumsi bahwa tidak ada salahnya berbohong. Takutnya kebiasaan itu terus berlanjut hingga ia dewasa.
2. Menyembunyikan sesuatu dari pasangan
Mama mengajak si kecil ke tempat makanan cepat saji dan membeli beragam makanan. Lalu Mama mengatakan padanya, "Jangan bilang-bilang Ayah ya kalau kita makan kentang goreng." Schäfer mengatakan, Anda bisa saja berpikir hal ini tak ada masalah. "Akan tetapi, Anda telah menunjukkan pada anak bahwa boleh-boleh saja berbohong dan mengganggu otoritas pasangan," tuturnya.
3. Sibuk dengan gadget
Gadget memang tak bisa dipisahkan dengan keseharian sehari-hari. Namun, jika Mama tak ingin si kecil sibuk sendiri dengan gadgetnya, sebaiknya singkirkan alat elektronik itu saat sedang bersama si kecil. "Kalau Anda ingin dia menghabiskan usia awal kehidupannya dengan buku dan mainan yang dipegang langsung seperti lego, Anda harus menyingkirkan semua gadget Anda ketika anak bersama Anda," imbuhnya.
4. Meluapkan Kemarahan
Bukan hanya marah kepada anak, namun juga marah kepada apapun dan siapapun. "Anak akan percaya bahwa hal buruk yang terjadi adalah kesalahan mereka. Bahkan jika Anda marah ketika tim kesayangan Anda kalah, anak akan berasumsi bahwa kemarahan Anda adalah karena sesuatu yang dilakukannya. Ini akan membuat anak merasa takut," kata Susan Newman PhD, seorang psikolog anak.
5. Mengejek Guru
Mungkin niatnya Mama hanya ingin berbagai pengalaman saat Mama sekolah dahulu, dengan Mama menceritakan kembali guru yang aneh dan menyebalkan. Akan tetapi, Schäfer mengingatkan bahwa Anda tidak boleh mengejek guru di depan anak. "Anak akan berasumsi bahwa Anda tidak menghormati orang itu atau sekolah secara umum. Maka, ia juga akan melakukan hal yang serupa," papar Schäfer.
KOMENTAR