3. Peradangan atau Luka
Peradangan atau luka pada dinding vagina atau serviks juga dapat menyebabkan keluarnya darah setelah berhubungan intim. Luka bisa terjadi akibat gesekan yang berlebihan, trauma, atau penggunaan alat kontrasepsi yang tidak sesuai.
Selain itu, kondisi medis seperti endometriosis atau polip serviks juga dapat menyebabkan perdarahan setelah berhubungan intim.
4. Menstruasi
Keluarnya darah setelah berhubungan intim juga bisa terjadi jika perempuan sedang dalam periode menstruasi.
Terkadang, sisa darah menstruasi yang masih ada di dalam rahim dapat keluar saat berhubungan intim, membuat perempuan berpikir bahwa darah berasal dari penetrasi.
5. Kehamilan Ektopik atau Keguguran
Dalam beberapa kasus yang jarang terjadi, keluarnya darah setelah berhubungan intim bisa menjadi tanda kehamilan ektopik atau keguguran.
Kehamilan ektopik terjadi ketika janin berkembang di luar rahim, sedangkan keguguran adalah kehilangan janin sebelum usia kehamilan 20 minggu.
Jika Moms mencurigai kehamilan atau mengalami gejala lain seperti nyeri perut atau punggung, segera berkonsultasi dengan dokter.
Sebagian isi artikel ini ditulis dengan menggunakan bantuan kecerdasan buatan.
Penulis | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR