Tabloid-Nakita.com - Kemampuan motorik anak usia ini masih terbatas. Jangankan berlari, berjalan pun masih tertatih-tatih. Untuk itu, orangtua sebaiknya mengawasi anak saat sedang bermain. Hindari membiarkannya bermain sendirian. Anak umur 2 tahun rawan cedera.
Hal ini diperkuat oleh sebuah studi terbaru yang dikeluarkan oleh The Journal of Pediatrics menemukan, usia 2 tahun merupakan waktu di mana anak-anak akan sangat sering mengalami cedera, dan jenis cedera yang terbanyak ialah jatuh dari sepeda roda tiga. Sebab di usia tersebut, anak sedang asyik-asyiknya mengeksplorasi berbagai macam hal, termasuk bermain depan sepedanya.
Sayangnya, saat orangtua sedang lengah, sepeda roda tiga biasanya menyebabkan anak terjatuh dan mengalami cedera kepala. Kejadian lain yang paling banyak terjadi ialah, anak dan sepedanya jatuh ke kolam dan mengakibatkan kematian.
Salah satu peneliti Sean Bandzar yang merupakan mahasiswa kedokteran dari Medical College Of Georgia menyarankan,”Pastikan lingkungan tempat anak-anak bermain aman dan jauh dari sumber air, seperti kolam renang maupun danau. Selain itu, orangtua jangan membiarkan anak balita untuk main sepeda sendiri, perlu ada pendampingan setiap saat.”
Menurut data Electronic Injury Surveillance System tahun 2012 hingga 2013, di Amerika telah terjadi 224 cedera sepeda yang cukup serius dan mesti menjalani rawat inap. Sedangkan, cedera yang masuk dalam ruang UGD berjumlah 9.340 cedera. Sehingga di tahun 2012, cedera dari sepeda menempati peringkat pertama penyebab kematian anak karena mainan.
Selain pengawasan, memilih jenis sepeda yang tepat bisa mengurangi risiko ini. Misalnya, orangtua bisa memilih sepeda yang memiliki tungkai yang bisa dikendalikan oleh orangtua. Atau sepeda dengan kecepatan kayuh yang lambat. Atau biasakan anak menggunakan pengaman kepala saat ia mulai mengendarai sepeda. Kelak, ini akan menumbuhkan kebiasaan baik pada anak dalam berkendara.
Sumber : Kompas Health
Apa Itu Silent Treatment? Kebiasaan Revand Narya yang Membuatnya Digugat Cerai Istri
KOMENTAR