Nakita.id - Pertolongan pertama yang tepat saat anak mengalami kejang sangat penting untuk memberikan bantuan segera dan mencegah komplikasi yang lebih serius.
Kejang pada anak bisa disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk demam tinggi, epilepsi, cedera kepala, atau gangguan metabolik.
Berikut adalah panduan pertolongan pertama yang dapat Anda ikuti saat menghadapi situasi tersebut.
Saat melihat anak mengalami kejang, sangat penting untuk tetap tenang.
Walaupun kejang dapat terlihat menakutkan, tetaplah tenang dan cobalah untuk mengendalikan diri.
Pertahankan kehadiran pikiran agar Anda dapat bertindak dengan cepat dan efektif.
Pastikan lingkungan sekitar anak aman untuk menghindari cedera selama kejang.
Jika mungkin, letakkan anak di lantai yang datar dan luas.
Jauhkan barang-barang tajam, perabot yang keras, atau benda-benda berbahaya lainnya yang dapat membahayakan anak.
Saat anak mengalami kejang, jangan mencoba menahan atau membatasi gerakan mereka.
Hal ini dapat menyebabkan cedera fisik atau meningkatkan intensitas kejang.
Baca Juga: Bukan Hanya Demam Tinggi, Moms Harus Mengetahui Penyebab Step pada Anak
Biarkan kejang berlangsung dan fokus pada langkah-langkah berikutnya.
Saat anak kejang, usahakan agar kepala mereka tetap terlindungi.
Anda dapat melapisi benda lembut di sekitar kepala untuk mencegah benturan dengan lantai atau benda lainnya.
Hindari meletakkan benda di dalam mulut anak, karena dapat menyebabkan luka atau tersedak.
Perhatikan durasi dan intensitas kejang.
Jika kejang berlangsung lebih dari 5 menit atau kejang terlihat tidak biasa atau berat, segera hubungi layanan darurat untuk mendapatkan bantuan medis yang segera.
Catat juga waktu dimulainya kejang, karena informasi ini akan berguna bagi tenaga medis.
Selama kejang, anak mungkin mengeluarkan lendir, ludah, atau muntah.
Anda dapat memposisikan anak dengan leher miring ke samping untuk membantu menghindari tersedak.
Pastikan saluran napasnya tetap terbuka dengan leher yang lurus dan jaga agar jalan napasnya tidak terhalang.
Jika Anda memiliki obat anti-kejang yang telah diresepkan oleh dokter anak, jangan mencoba memberikannya melalui mulut saat anak sedang kejang.
Baca Juga: Tanda Anak Kejang Bukan Hanya Gemetar dan Pingsan, Moms Wajib Tahu Ciri-ciri Lainnya
Anak tidak akan dapat menelannya dengan aman dan dapat menyebabkan tersedak.
Obat tersebut sebaiknya diberikan setelah kejang berakhir, sesuai petunjuk dokter.
Banyak orang mengira bahwa meletakkan benda keras, seperti sendok, di antara gigi anak yang sedang kejang, dapat mencegah anak menggigit lidahnya.
Namun, hal ini tidak dianjurkan karena dapat menyebabkan cedera pada gigi atau mulut anak.
Kejang umumnya tidak menyebabkan anak menggigit lidahnya.
Setelah kejang berakhir, biasanya anak akan merasa lelah, bingung, atau lemah.
Berikan kehangatan dan kenyamanan pada anak Anda.
Tenangkan mereka dengan memegang tangan mereka, memberikan dukungan emosional, dan memberikan kepastian bahwa semuanya akan baik-baik saja.
Setelah anak mengalami kejang, penting untuk menghubungi dokter anak untuk mendapatkan evaluasi lebih lanjut.
Dokter dapat membantu menentukan penyebab kejang dan memberikan saran lebih lanjut terkait tindakan yang perlu diambil.
Ingatlah bahwa setiap kejang pada anak harus dievaluasi oleh tenaga medis yang kompeten.
Baca Juga: Biarkan Jarinya Digigit Saat Anak Kejang Demam, Donita Dikritik Dokter! Ini Resikonya
Informasi di atas hanya untuk panduan pertolongan pertama sementara menunggu bantuan medis.
Secepatnya mencari bantuan medis adalah langkah yang sangat penting untuk memastikan keselamatan anak dan mengetahui penyebab kejang yang mendasarinya.
Sebagian isi artikel ini ditulis dengan menggunakan bantuan kecerdasan buatan.
Baca Juga: Biarkan Jarinya Digigit Saat Anak Kejang Demam, Donita Dikritik Dokter! Ini Resikonya
Melebarkan Sayap Hingga Mancanegara, Natasha Rizky Gelar Exhibition Perdana di Jepang
Penulis | : | Aullia Rachma Puteri |
Editor | : | Kirana Riyantika |
KOMENTAR