Nakita.id - Bagi sebagian perempuan, kehamilan menjadi hal yang sangat dinanti kedatangannya.
Berbagai upaya mencapai kehamilan dilakukan beberapa perempuan, meski ada pula yang mudah hamil.
Bagi perempuan yang belum hamil, tentu hal apa saja dilakukan.
Bahkan termasuk mitos dan kepercayaan orang zaman dahulu.
Akan tetapi daripada melakukan mitos, ada baiknya Moms memeriksa kandungan gizi yang diterima tubuh.
Faktanya, perempuan agar cepat hamil harus tercukupi kebutuhan vitamin D-nya.
Mengutip dari Tabloid Nakita, sebuah studi baru telah menemukan hubungan yang kuat antara vitamin D dan tingkat kelahiran hidup pada perempuan yang menjalani terapi infertilitas.
Penelitian tersebut menganalisa data dari 11 studi yang dipublikasikan, yang telah melibatkan 2700 perempuan yang menjalani IVF, injeksi sperma intracytoplasmic (ICSI) dan/ atau transfer embrio beku beserta status vitamin D yang diperiksa melalui tes darah.
Hasilnya menunjukkan, kelahiran hidup sepertiga lebih mungkin terjadi pada perempuan yang memenuhi asupan jumlah vitamin D yang tepat bila dibandingkan dengan perempuan lain yang tidak.
Konsentrasi vitamin D lebih dari 75 nanomoles per liter (nmol / L) darah dianggap cukup.
Sementara konsentrasi kurang dari 75 nmol / L dianggap tidak mencukupi dan kurang dari 50 nmol / L dianggap kurang.
Bila dibandingkan dengan perempuan yang kekurangan vitamin D, perempuan yang cukup kadar vitamin D-nya atau sekitar 34% positif hamil.
Para periset mengatakan, mekanisme yang mungkin dimainkan oleh vitamin D pada kehamilan bisa jadi karena hal itu memengaruhi keberhasilan implantasi embrio.
Embrio di dalam rahim atau merupakan memengaruhi indikasi kesejahteraan umum seorang perempuan.
Clinical Lecturer dan Specialist Registrar University of Birmingham’s Institute of Metabolism and Systems Research, Dr Justin Chu memperingatkan bahwa temuan tersebut tidak berarti bahwa suplemen vitamin D tentu bisa meningkatkan kesempatan perempuan untuk melahirkan bayi setelah terapi infertilitas.
Lebih jauh, Dr Chu mengungkapkan perlunya uji klinis untuk mendalami hal tersebut.
Dr Chu menuturkan, "Meskipun sebuah asosiasi telah diidentifikasi, efek menguntungkan dari koreksi defisiensi vitamin D atau insufisiensi perlu diuji dengan melakukan uji klinis".
"Sementara itu, perempuan yang ingin mencapai kehamilan yang sukses sebaiknya tidak pergi ke apotek setempat untuk membeli suplemen vitamin D sampai kita tahu lebih banyak tentang dampaknya.
Meski demikian, ada kemungkinan terjadinya risiko overdosis vitamin D dan hal ini bisa menyebabkan terlalu banyak kalsium yang terbentuk di dalam tubuh, justru bisa melemahkan tulang dan merusak jantung dan ginjal.
Pertanyaannya, apakah boleh minum pil vitamin D selama kehamilan?
Sumber utama vitamin D untuk setiap orang adalah sinar matahari pagi. Selain itu ada juga makanan seperti ikan berminyak, daging merah, hati dan kuning telur, serta suplemen vitamin D.
"Pengujian untuk konsentrasi vitamin D relatif murah dan banyak tersedia dan pengobatannya tidak mahal. Bisa jadi pembetulan kekurangan vitamin D ini mampu memberi manfaat bagi perempuan yang menjalani perawatan reproduksi yang dibantu, namun penelitian lebih lanjut diperlukan untuk menguji ini", Dr. Chu menyimpulkan.
Baca Juga: Mengenal Posisi Hubungan Intim Ini Ampuh Memperbesar Peluang Hamil Anak Kembar
Kulkas Side by Side New Belleza 4 Pintu dari Polytron, Dirancang Khusus untuk Dukung Tren Gaya Hidup Modern
Penulis | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR