Nakita.id - Saat mencuci piring setelah makan, seringkali kita tergoda untuk langsung membuang sisa-sisa makanan ke saluran cuci piring.
Namun, kita harus ingat bahwa ada beberapa jenis makanan yang sebaiknya tidak dibuang ke saluran cuci piring. Mengapa demikian?
Karena makanan tersebut dapat menyebabkan masalah pada pipa dan sistem pembuangan, serta menciptakan kerusakan lingkungan.
Dalam artikel ini, kami akan membahas makanan yang sebaiknya tidak dibuang ke saluran cuci piring dan memberikan alternatif yang tepat untuk membuangnya.
1. Minyak dan Lemak
Salah satu makanan yang paling umum dibuang ke saluran cuci piring adalah minyak dan lemak.
Minyak dan lemak bisa memadat dan menyumbat pipa. Ketika dicuci dengan air panas, minyak dan lemak akan meleleh dan menempel pada dinding pipa, menyebabkan pengendapan dan akhirnya penyumbatan.
Sebagai gantinya, minyak dan lemak sebaiknya dikumpulkan dalam wadah yang aman seperti botol plastik dan dibuang ke tempat sampah atau bisa digunakan kembali untuk tujuan lain seperti memasak.
2. Sisa Makanan Padat
Sisa makanan padat seperti sayuran, daging, tulang, dan biji-bijian sebaiknya tidak dibuang ke saluran cuci piring.
Partikel-partikel tersebut dapat menyumbat pipa dan mengganggu aliran air.
Baca Juga: Bersih Terawat, Cara Mudah Membuat Bak Cuci Piring Stainless Steel Mengkilap Kuncinya Cuma Ini
Sebagai alternatifnya, kita dapat menggunakan sikat atau tisu untuk mengumpulkan sisa makanan padat dan membuangnya ke tempat sampah atau dalam wadah kompos, jika memungkinkan.
3. Kulit Buah dan Sayuran
Kulit buah dan sayuran mengandung serat yang sulit diurai oleh saluran cuci piring.
Ketika dibuang ke dalam saluran, serat-serat tersebut dapat menyumbat dan merusak pipa.
Sebaiknya, kulit buah dan sayuran bisa diurai dengan blender atau dipotong kecil-kecil sehingga mudah terurai.
Kemudian, kulit buah dan sayuran yang sudah diurai bisa digunakan sebagai pupuk kompos.
4. Tulang Hewan
Tulang hewan adalah salah satu makanan yang paling keras dan tahan lama.
Membuang tulang hewan ke dalam saluran cuci piring dapat merusak dan menyumbat pipa dengan mudah.
Sebagai alternatifnya, tulang hewan sebaiknya dibuang ke tempat sampah atau bisa dimasukkan ke dalam kompos jika memungkinkan.
Jika Anda memiliki hewan peliharaan, tulang hewan juga bisa digunakan sebagai gigitan atau mainan yang aman untuk mereka.
5. Serpihan Keras atau Butiran Kecil
Makanan yang menghasilkan serpihan keras atau butiran kecil seperti kacang-kacangan, biji-bijian, atau serbuk kopi sebaiknya tidak dibuang ke saluran cuci piring.
Serpihan tersebut dapat menyumbat pipa dan menghambat aliran air dengan mudah.
Sebaiknya, serpihan-serpihan tersebut dikumpulkan dan dibuang ke tempat sampah. Untuk serbuk kopi, Anda juga dapat menggunakannya sebagai pupuk kompos untuk tanaman.
6. Pasta dan Nasi
Pasta dan nasi adalah makanan yang bisa memuai dan menyerap air.
Ketika dibuang ke saluran cuci piring, mereka dapat menyebabkan penyumbatan karena kemampuan mereka untuk mengembang dan menempel pada dinding pipa.
Sebaiknya, pasta dan nasi yang tidak habis sebaiknya dibiarkan kering terlebih dahulu sebelum dibuang ke tempat sampah.
7. Bahan Kue dan Adonan
Bahan kue seperti tepung, gula, mentega, dan adonan yang tidak digunakan sebaiknya tidak dibuang ke saluran cuci piring.
Ketika terkena air, bahan kue tersebut dapat menempel dan membentuk endapan yang menutupi pipa.
Lebih baik membuang sisa bahan kue ke tempat sampah dan membersihkan peralatan dapur dengan tisu sebelum mencucinya.
8. Produk Susu
Produk susu seperti susu cair, keju, atau yogurt dapat membeku dan menempel pada pipa. Hal ini dapat menyebabkan penyumbatan dan bau tidak sedap.
Sebaiknya, produk susu yang tidak habis sebaiknya disimpan di dalam wadah kedap udara di dalam kulkas dan dibuang ketika sudah tidak layak konsumsi.
Sebagian artikel ini ditulis dengan menggunakan bantuan kecerdasan buatan
Melebarkan Sayap Hingga Mancanegara, Natasha Rizky Gelar Exhibition Perdana di Jepang
Penulis | : | Diah Puspita Ningrum |
Editor | : | Diah Puspita Ningrum |
KOMENTAR