Maka dari itu, jika Moms sudah berusia 35 tahun keatas dan berpikiran untuk promil dalam waktu dekat, segera konsultasikan dengan dokter kandungan.
Beritahukan juga riwayat genetik hingga kondisi kesehatan dengan dokter untuk mencoba mengurangi risikonya.
Moms harus tahu, kekurangan asam folat selama kehamilan justru dapat menggangu pembentukan kromosom.
Bahkan, sudah ada beberapa penelitian yang mengaitkan ibu hamil yang kurang asupan asam folat dan kelahiran bayi dengan Down syndrome.
Namun sayangnya, penelitian ini masih belum sepenuhnya terbukti secara ilmiah.
Meski begitu, Moms sebaiknya perbanyak konsumsi makanan kaya akan asam folat seperti sayuran hijau, kuning telur, biji-bijian, dan kacang-kacangan.
Melansir Mayo Clinic via Nakita, sebuah keluarga yang memiliki seorang anak dengan sindrom Down dan salah satu orangtuanya memiliki translokasi justru berisiko lebih tinggi untuk memiliki anak dengan kelainan genetik ini lagi.
Jika Moms memiliki satu anak dengan trisomi 21 atau sindrom Down translokasi, peluang untuk memiliki anak kedua dengan kondisi tersebut adalah sekitar 1%.
Oleh karena itu, apapun risiko yang Moms dan pasangan miliki, ingatlah bahwa komponen yang menyebabkan sindrom Down ini sudah ada sebelum pembuahan.
Artinya, tidak ada yang bisa Moms lakukan selama kehamilan untuk mengurangi risiko terjadinya Down syndrome pada anak nantinya.
Akan tetapi, yang bisa Moms lakukan saat hamil adalah menjaga kesehatan fisik dan mental bagi Moms sendiri maupun bayi dalam kandungan.
Baca Juga: Ternyata Ada 3 Jenis Kelainan Genetik Down Syndrome, Simak Perbedaannya
Penulis | : | Shannon Leonette |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR