Ini akan menjadi jumlah yang Moms dan Dads miliki untuk tujuan penganggaran.
Hitung jumlah yang dianggarkan untuk setiap kategori berdasarkan persentase yang Dads tentukan di langkah 2 dan 3.
Lipat gandakan pendapatan bulanan dengan 0,5 untuk pengeluaran penting dan 0,3 untuk pengeluaran tambahan.
Misalnya, jika pendapatan bulanan Anda adalah Rp 4 juta, maka Dads akan mengalokasikan Rp 2 juta untuk pengeluaran penting dan Rp 1,2 juta untuk pengeluaran tambahan.
Sekarang saatnya untuk menentukan pengeluaran penting dan diskresioner, serta tabungan Dads.
Ini membantu untuk mengumpulkan laporan keuangan, kuitansi, tagihan, dan bukti pembayaran lainnya sehingga Dads bisa mendapatkan representasi yang akurat dari pengeluaran.
Alokasikan 50% dari pendapatan bulanan untuk pengeluaran penting. Ini adalah pengeluaran penting yang harus dibayarkan setiap bulan, seperti biaya kontrakan rumah, utilitas, belanjaan, transportasi, premi asuransi, pembayaran utang minimum, dan biaya tetap lainnya.
Selanjutnya, alokasikan 30% dari pendapatan bulanan untuk pengeluaran diskresioner. Ini adalah pengeluaran tidak penting untuk gaya hidup.
Kategori ini dapat mencakup makan di luar, hiburan, hobi, langganan aplikasi menonton, liburan, dan pengeluaran lainnya.
Terakhir, sisihkan 20% dari penghasilan bulanan untuk tabungan dan tujuan keuangan.
Kategori ini akan membantu Dads mengumpulkan dana darurat, menabung untuk masa pensiun, melunasi utang lebih cepat, atau berinvestasi untuk masa depan.
Baca Juga: Berperan Sama Membantu Anak Mengerjakan Pekerjaan Rumah, Dads Bisa Terapkan 4 Tips Berikut Ini
Penulis | : | Ratnaningtyas Winahyu |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR