Nakita.id - Air Susu Ibu (ASI) merupakan nutrisi terbaik yang dapat diberikan kepada bayi untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan mereka.
Namun, terkadang ibu menyusui perlu menyimpan ASI dan menghangatkannya kembali sebelum memberikannya kepada bayi.
Menghangatkan ASI dengan benar adalah langkah penting agar nutrisi dan kualitas ASI tetap terjaga.
Artikel ini akan memberikan panduan lengkap tentang cara menghangatkan ASI dengan benar, langkah-langkahnya, dan tips penting untuk menghindari risiko kerusakan nutrisi pada ASI.
Menghangatkan ASI adalah cara untuk mengembalikan suhu ASI yang disimpan di lemari es agar sesuai dengan suhu tubuh bayi.
Bayi cenderung lebih menyukai ASI yang hangat, dan ASI hangat juga lebih mudah dicerna oleh perut bayi.
Selain itu, menghangatkan ASI dengan benar membantu mempertahankan kualitas nutrisi dan enzim yang sensitif dalam ASI.
Sebelum menghangatkan ASI, penting untuk menyimpan ASI dengan benar. Pastikan Anda menggunakan wadah khusus penyimpanan ASI yang bersih dan steril.
Tandai wadah dengan tanggal dan waktu ekspresi untuk memastikan ASI yang lebih lama disimpan lebih dulu digunakan.
Simpan ASI di dalam kulkas pada suhu antara 0-4 derajat Celsius (32-39 derajat Fahrenheit).
Jika ingin menyimpan ASI lebih dari 24 jam, Anda dapat membekukan ASI dalam wadah khusus penyimpanan ASI atau dalam kantong khusus ASI.
Baca Juga: Cara Supaya Bayi Tidak Muntah Setelah Minum ASI, Ini yang Bisa Moms Lakukan Selain Burping
Ada beberapa metode yang dapat digunakan untuk menghangatkan ASI.
Pilih metode yang sesuai dengan kebutuhan Anda dan pastikan untuk mengikuti prosedur dengan hati-hati.
a. Menghangatkan dengan Air Mengalir
Ambil wadah ASI dari kulkas atau freezer dan letakkan di baskom berisi air hangat. Pastikan air tidak terlalu panas atau mendidih.
Biarkan ASI terendam dalam air hangat dan aduk perlahan dengan tangan untuk mempercepat proses pemanasan.
Cek suhu ASI secara berkala dengan meneteskan sedikit ASI pada pergelangan tangan Anda.
ASI yang hangat harus terasa nyaman dan tidak terlalu panas.
b. Menghangatkan dengan Botol Air Panas
Isi botol air panas dengan air hangat, pastikan tidak terlalu panas dan sesuai dengan kebutuhan bayi Anda.
Tempatkan botol air panas di dalam wadah ASI yang ingin Anda hangatkan.
Pastikan air panas tidak bersentuhan langsung dengan wadah ASI untuk menghindari overheating.
Baca Juga: Menyusui dengan Payudara Kecil, Benarkah Ada Dampaknya pada Produksi ASI?
Biarkan ASI terendam dalam air hangat dan cek suhu ASI secara berkala sebelum memberikannya kepada bayi.
c. Menghangatkan dengan Warmer ASI Elektrik
Warmer ASI elektrik adalah perangkat khusus yang dirancang untuk menghangatkan ASI dengan cepat dan aman.
Ikuti petunjuk produsen tentang penggunaan dan setting suhu yang sesuai.
Pastikan untuk mengikuti petunjuk penggunaan dengan tepat dan cek suhu ASI sebelum memberikannya kepada bayi.
Selain metode di atas, ada beberapa tips penting yang perlu Anda perhatikan saat menghangatkan ASI:
a. Hindari Penggunaan Microwave: Tidak dianjurkan untuk menghangatkan ASI dengan microwave karena dapat menyebabkan hot spot atau suhu yang tidak merata. Hot spot ini bisa membahayakan bayi dan merusak nutrisi dalam ASI.
b. Jangan Mendidihkan ASI: Menghangatkan ASI dalam air mendidih tidak disarankan karena dapat merusak nutrisi dan enzim dalam ASI. Suhu air yang terlalu panas juga dapat menyebabkan ASI menjadi overcooked atau overheat.
c. Jangan Menghangatkan Ulang ASI: Setelah ASI dihangatkan, sebaiknya jangan menghangatkannya lagi karena dapat menyebabkan penurunan kualitas nutrisi dan risiko kontaminasi bakteri.
d. Jangan Simpan Sisa ASI yang Telah Di Hangatkan: ASI yang sudah dihangatkan dan tidak digunakan oleh bayi sebaiknya tidak disimpan kembali. Sisa ASI harus segera dibuang untuk mencegah risiko kontaminasi dan penurunan kualitas nutrisi.
e. Hangatkan ASI Secara Perlahan: Proses menghangatkan ASI harus dilakukan dengan perlahan dan hati-hati untuk memastikan suhu ASI yang tepat dan kualitas nutrisi tetap terjaga.
Baca Juga: Penyebab Nafas Bayi Berbunyi Seperti Ngorok, Berbahayakah Bagi Si Kecil?
Pastikan selalu mencuci tangan sebelum menyentuh ASI dan menggunakan wadah penyimpanan ASI yang bersih dan steril.
Pastikan juga untuk menyimpan ASI pada suhu yang sesuai di dalam kulkas atau freezer agar kualitas dan keamanan ASI tetap terjaga.
Jika Anda merasa ragu atau memiliki pertanyaan mengenai cara menghangatkan ASI yang benar, selalu konsultasikan dengan konselor laktasi atau ahli kesehatan yang berpengalaman.
Menghangatkan ASI yang benar adalah langkah penting untuk memastikan bayi Anda mendapatkan nutrisi yang optimal dan mudah dicerna.
Dengan memahami metode yang tepat dan tips-tips penting saat menghangatkan ASI, Anda dapat memberikan ASI kepada bayi dengan kualitas dan kebersihan yang terjaga.
Selain itu, hindari penggunaan microwave dan mendidihkan ASI agar nutrisi dan enzim dalam ASI tetap terjaga.
Ingat selalu untuk menjaga kebersihan dan kesehatan dalam proses menyimpan dan menghangatkan ASI demi kesehatan bayi Anda.
Sebagian artikel ini ditulis dengan menggunakan bantuan kecerdasan buatan
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Penulis | : | Diah Puspita Ningrum |
Editor | : | Diah Puspita Ningrum |
KOMENTAR