Dads harus membuka saluran komunikasi dengan anak-anak.
Anak-anak perlu merasa nyaman untuk berbicara dengan Dads tentang perasaan, masalah, dan tantangan yang mereka hadapi.
Dengan cara ini, Dads dapat memberikan dukungan dan bimbingan yang tepat.
Dalam memberlakukan kedisiplinan, Dads harus tetap adil dan memberikan konsekuensi yang proporsional dengan kesalahan anak-anak.
Konsekuensi yang adil dan proporsional membantu anak-anak mengerti pentingnya bertanggung jawab atas tindakan mereka.
Dads harus mengajarkan anak-anak tentang konsekuensi dari tindakan mereka dan membantu mereka untuk belajar dari kesalahan.
Kedisiplinan harus difokuskan pada pembelajaran dan perbaikan perilaku, bukan hanya hukuman semata.
Selain memberikan konsekuensi atas kesalahan, Dads juga perlu memberikan pujian dan penghargaan ketika anak-anak menunjukkan perilaku yang baik dan disiplin.
Pujian akan memberikan motivasi bagi anak-anak untuk terus berbuat baik.
Dalam mendidik kedisiplinan anak, Dads harus menghindari penggunaan kekerasan atau hukuman fisik.
Penggunaan kekerasan hanya akan menyebabkan trauma pada anak-anak dan dapat merusak hubungan kepercayaan antara Dads dan anak-anak.
Baca Juga: Berperan Sama dalam Mengawasi Anak Belajar Ternyata Buat Nilai Anak di Sekolah Dijamin Meningkat
Dorong Bapak Lebih Aktif dalam Pengasuhan, Sekolah Cikal Gelar Acara 'Main Sama Bapak' Bersama Keluarga Kita dan WWF Indonesia
Penulis | : | Aullia Rachma Puteri |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR