Alhasil, bayi bisa lahir dengan Down syndrome, kelainan jantung, dan otak.
Baca Juga: Sudah Tahu Ciri-ciri Kelainan Genetik Down Syndrome? Kenali Yuk!
Secara umum, Down syndrome tidak dapat dicegah begitu saja, Moms.
Namun, ada beberapa faktor risiko Down syndrome yang bisa dikelola di atas.
Diantaranya seperti memenuhi asupan asam folat sejak program hamil, menghindari paparan bahan kimia berbahaya termasuk asap rokok, serta mengatur jarak kehamilan.
Di luar itu, apabila Moms termasuk kelompok berisiko melahirkan bayi Down syndrome, misalkan karena hamil di atas usia 40 tahun, ada baiknya pasangan melakukan pemeriksaan kesehatan.
Beberapa tes skrining yang bisa dilakukan diantaranya seperti:
- tes darah untuk skrining serum darah ibu hamil;
- pemeriksaan USG atau sonogram janin;
pemeriksaan plasenta dengan tes chorionic villus sampling (CVS); atau
- tes amniocentesis cairan ketuban.
Selain itu, dokter biasanya juga mengecek ciri-ciri Down syndrome pada bayi baru lahir.
Jika ada gejala yang mengarah pada kelainan genetik ini, dokter akan melakukan pemeriksaan sitogenetika atau tes genetik flourescence in situ hybridization (FISH) saat bayi lahir.
Baca Juga: Ternyata Ada 3 Jenis Kelainan Genetik Down Syndrome, Simak Perbedaannya
National Geographic Indonesia: Dua Dekade Kisah Pelestarian Alam dan Budaya Nusantara
Penulis | : | Shannon Leonette |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR