Nakita.id - Berikut ini adalah sejumlah berita terpopuler yang dirangkum oleh Nakita pada hari Senin (7/8/2023).
1. Penyebab Bayi Terbangun Setiap Jam di Malam Hari, Moms Harus Tahu Cara Mengatasinya
Bayi yang terbangun setiap jam di malam hari merupakan situasi yang umum terjadi pada orangtua yang baru memiliki bayi. Tidur yang terganggu dapat menimbulkan kelelahan fisik dan mental bagi orangtua, serta dapat mempengaruhi kualitas tidur bayi.
Untuk mengatasi masalah ini, penting untuk memahami penyebab bayi terbangun setiap jam di malam hari. Artikel ini akan membahas beberapa penyebab umum bayi terbangun di malam hari dan memberikan solusi praktis untuk mengatasi masalah tidur bayi yang tidak teratur.
1. Rasa Lapar
Salah satu penyebab utama bayi terbangun setiap jam di malam hari adalah rasa lapar.
Bayi memiliki perut kecil yang cepat kosong, sehingga mereka perlu makan secara lebih sering, terutama pada bayi yang masih menyusu eksklusif.
2. Kebutuhan akan Perhatian
Bayi seringkali membutuhkan perhatian dan kasih sayang dari orangtua mereka.
Jika bayi merasa tidak nyaman atau ingin ditenangkan, mereka akan terbangun dan menangis agar orangtua datang mengurus mereka.
Baca selengkapnya di sini
2. Tanda Bayi Bingung Puting yang Tidak Pernah Disangka Oleh Seorang Ibu
Puting adalah sumber nutrisi utama bagi bayi yang diberikan ASI (Air Susu Ibu). Namun, terkadang bayi dapat mengalami kesulitan atau kebingungan saat menyusu dari puting, terutama ketika mereka diberikan botol susu atau pacifier (dot).
Keadaan ini dikenal sebagai "bingung puting" atau "confusion nipple." Bingung puting dapat menyebabkan stres dan frustrasi bagi bayi dan ibu, serta mengganggu pola menyusui yang sehat.
Untuk membantu mengenali tanda-tanda bayi bingung puting, berikut adalah beberapa indikator yang perlu diperhatikan:
1. Menolak Puting Payudara
Salah satu tanda paling umum dari bayi yang bingung puting adalah mereka menolak menyusu langsung dari puting ibu.
Mereka mungkin menolak menghisap atau menggigit puting, menarik kepala menjauh dari payudara, atau terlihat gelisah saat mencoba menyusu.
2. Menghisap dengan Kuat
Jika bayi mengalami bingung puting, mereka cenderung menghisap dengan kuat saat menyusu dari botol susu atau pacifier.
Hal ini terjadi karena aliran susu dari botol lebih cepat dan lebih mudah diperoleh dibandingkan dengan payudara, yang dapat menyebabkan kebingungan dan kesulitan ketika kembali ke puting ibu.
Baca selengkapnya di sini
3. Perlukah Mencuci Seprai Setelah Berhubungan Intim? Pasangan Suami Istri Tak Tahu Peraturan Ini
Mencuci seprai setelah berhubungan intim merupakan pilihan pribadi yang dapat dipengaruhi oleh preferensi, kebersihan, dan kenyamanan pribadi. Tidak ada aturan baku tentang apakah seprai harus dicuci setelah berhubungan intim, tetapi ada beberapa pertimbangan yang dapat membantu Anda memutuskan apakah hal ini diperlukan untuk dilakukan.
1. Kebersihan
Berhubungan intim dapat menyebabkan produksi cairan tubuh seperti keringat, air mani, cairan vagina, dan lainnya. Jika Anda merasa nyaman dan lebih bersih dengan menggunakan seprai yang bersih setelah berhubungan intim, maka mencuci seprai dapat membantu menjaga kebersihan tempat tidur Anda.
2. Kesehatan
Beberapa orang mungkin memiliki alergi atau sensitivitas terhadap cairan tubuh tertentu. Mencuci seprai secara teratur dapat membantu menghindari masalah kesehatan yang berkaitan dengan kontak berlebihan dengan cairan tubuh tersebut.
3. Mencegah Penyakit Menular Seksual (PMS)
Meskipun mencuci seprai sendiri tidak dapat sepenuhnya mencegah penularan penyakit menular seksual (PMS), tetapi dapat membantu mengurangi potensi penyebaran cairan tubuh yang dapat mengandung PMS.
4. Menghindari Bau Tidak Sedap
Cairan tubuh yang tertinggal pada seprai setelah berhubungan intim dapat menyebabkan bau tidak sedap. Mencuci seprai secara teratur dapat membantu menjaga bau tempat tidur tetap segar.
Baca selengkapnya di sini
4. Kenali Ciri-ciri Kandungan Lemah Serta Faktor yang Bisa Meningkatkan Risikonya
Kehamilan adalah momen yang sangat dinantikan bagi setiap pasangan yang ingin membentuk keluarga. Namun, tidak jarang ada masalah kesehatan yang menyebabkan kandungan menjadi lemah dan berakhir dengan keguguran.
Kandungan lemah adalah kondisi ketika rahim tidak mampu mempertahankan kehamilan sehingga mengakibatkan keguguran pada tahap awal kehamilan. Kondisi ini bisa sangat menyakitkan secara fisik dan emosional bagi para calon ibu.
Untuk itu, sangat penting bagi setiap wanita untuk mengenali ciri-ciri kandungan lemah agar dapat melakukan langkah-langkah pencegahan yang tepat.
Dalam artikel ini, kami akan membahas tentang ciri-ciri kandungan lemah, faktor penyebabnya, dan tips pencegahan untuk menjaga kehamilan yang sehat.
Kandungan lemah, juga dikenal sebagai keguguran berulang, terjadi ketika seorang wanita mengalami dua atau lebih keguguran berturut-turut sebelum mencapai usia kehamilan 20 minggu.
Keguguran berulang ini bisa disebabkan oleh berbagai faktor, dan memerlukan perhatian medis yang serius.
1. Pendarahan Abnormal
Salah satu ciri utama kandungan lemah adalah pendarahan abnormal pada awal kehamilan. Pendarahan bisa terjadi sebagai bercak atau darah yang lebih banyak dari biasanya.
Pendarahan ini bisa diiringi dengan kram perut.
Baca selengkapnya di sini
5. Dampak Kekurangan Vitamin A Jangan Dianggap Sepele! Bukan Cuma Sebabkan Kebutaan Tapi juga Berakibat pada Kesuburan
Kecukupan vitamin dalam tubuh merupakan hal yang sangat penting diperhatikan. Salah satunya adalah vitamin A.
Pasalnya, jika tubuh kekurangan vitamin A, sejumlah efek samping bisa terjadi, Moms.
Mulai dari menyebabkan komplikasi pada kulit, jantung, paru-paru, jaringan, dan sistem kekebalan, bahkan kehilangan penglihatan atau kebutaan.
Untuk itu, yuk ketahui lebih lanjut tentang dampak kekurangan vitamin A yang sebaiknya dihindari.
Melansir dari Cleveland Clinic, vitamin A memainkan peran kunci dalam banyak sistem tubuh.
Vitamin A sangat penting untuk kesehatan penglihatan, metabolisme dan perkembangan sel.
Ini adalah faktor penting dalam menjaga sistem kekebalan tubuh dan sistem reproduksi tetap sehat.
Seperti diketahui, mata kita perlu membuat pigmen khusus agar retina berfungsi dengan benar.
Kekurangan vitamin A akan menghambat kemampuan mata untuk membuat pigmen ini, yang dapat menyebabkan rabun senja. Dengan kata lain, Moms membutuhkan vitamin A untuk bisa melihat di malam hari.
Baca selengkapnya di sini
Serunya Kegiatan Peluncuran SoKlin Liquid Nature French Lilac di Rumah Atsiri Indonesia
Penulis | : | Diah Puspita Ningrum |
Editor | : | Diah Puspita Ningrum |
KOMENTAR