Nakita.id - Tongue tie atau yang juga dikenal sebagai ankyloglossia adalah kondisi medis yang dapat mempengaruhi bayi sejak lahir.
Kondisi ini terjadi ketika frenulum, sepotong jaringan yang menghubungkan lidah dengan dasar mulut, terlalu pendek atau kaku.
Akibatnya, gerakan lidah menjadi terbatas, yang pada gilirannya dapat memengaruhi kemampuan bayi untuk menyusui dan berbicara.
Mengenali ciri-ciri tongue tie pada bayi sangat penting agar intervensi dapat dilakukan segera.
Dalam artikel ini, kita akan membahas beberapa ciri-ciri yang dapat membantu Anda mengidentifikasi kemungkinan tongue tie pada bayi Anda.
1. Sulit Menyusui atau Menyusu Tidak Efisien
Salah satu tanda utama tongue tie pada bayi adalah kesulitan dalam menyusui atau pola menyusunya yang tidak efisien.
Karena frenulum pendek atau kaku, bayi mungkin kesulitan untuk menghisap ASI dengan baik, karena gerakan lidah terbatas.
Hal ini bisa menyebabkan ibu merasa nyeri atau lecet pada puting susu, dan bayi mungkin tidak mendapatkan cukup nutrisi yang dibutuhkan.
2. Bayi Sulit Mengeluarkan Lidahnya
Bayi dengan tongue tie cenderung kesulitan mengeluarkan lidah mereka dengan lebar.
Gerakan lidah terbatas karena adanya frenulum yang terlalu pendek dapat membatasi fleksibilitas lidah.
Ini dapat dilihat ketika bayi mencoba menjulurkan lidahnya, dan lidah tetap terjepit atau membentuk bentuk hati yang terbalik.
3. Bentuk Lidah yang Tidak Biasa
Lidah bayi dengan tongue tie mungkin memiliki bentuk yang tidak biasa.
Biasanya, lidah akan memiliki ujung yang lebih tajam dan mungkin terbelah di bagian tengah karena adanya frenulum yang terlalu pendek.
Ini bisa menjadi ciri visual yang jelas jika Anda mencoba melihat lidah bayi secara hati-hati.
4. Masalah Berbicara di Kemudian Hari
Tongue tie tidak hanya memengaruhi menyusui, tetapi juga bisa berdampak pada perkembangan berbicara bayi saat ia tumbuh.
Kondisi ini dapat membatasi gerakan lidah yang diperlukan untuk membentuk suara dan mengartikulasikan kata-kata dengan benar.
Oleh karena itu, anak dengan tongue tie mungkin mengalami keterlambatan dalam perkembangan bicara.
5. Kesulitan dalam Menyebabkan Lapisan Lidah Atas
Ciri lain dari tongue tie adalah kesulitan dalam melakukan gerakan lapisan lidah atas terhadap gigi depan atas.
Saat mencoba menjulurkan lidah ke atas untuk melakukan gerakan seperti 't', 'd', 'n', atau 'l', bayi dengan tongue tie mungkin kesulitan atau tidak bisa melakukannya dengan baik.
6. Gangguan dalam Membersihkan Area Gigi dan Gusi
Frenulum yang terlalu pendek juga dapat memengaruhi kemampuan bayi untuk membersihkan area gigi dan gusi mereka dengan lidah.
Ini dapat meningkatkan risiko penumpukan plak dan masalah kesehatan gigi di kemudian hari.
7. Kesulitan Menggerakkan Lidah ke Sisi-sisi
Bayi dengan tongue tie juga mungkin memiliki keterbatasan dalam menggerakkan lidah mereka ke sisi-sisi.
Gerakan ini penting saat menyusui karena membantu bayi memegang puting susu dan meraih ASI dengan baik.
8. Masalah Mengonsumsi Makanan Padat saat Tumbuh
Ketika bayi mulai tumbuh dan memasuki fase makanan padat, tongue tie yang tidak diatasi dapat menyebabkan kesulitan dalam mengonsumsi makanan padat.
Masalah ini dapat memengaruhi pola makan dan nutrisi anak.
Baca Juga: Putra Nycta Gina Alami Tongue Tie dan Lip Tie, Kenali Bahayanya Pada Ibu dan Anak!
Jika Anda mencurigai bahwa bayi Anda memiliki tongue tie berdasarkan ciri-ciri di atas, sangat penting untuk berkonsultasi dengan dokter atau konsultan laktasi yang berpengalaman.
Mereka dapat melakukan evaluasi menyeluruh terhadap lidah bayi dan memberikan nasihat tentang tindakan yang perlu diambil.
Beberapa bayi dengan tongue tie mungkin memerlukan intervensi seperti pemotongan frenulum oleh dokter spesialis.
Dalam kesimpulannya, mengenali ciri-ciri tongue tie pada bayi merupakan langkah awal yang penting dalam mengatasi masalah ini.
Dengan pengamatan yang cermat dan intervensi yang tepat waktu, Anda dapat membantu bayi Anda mengatasi hambatan yang terkait dengan tongue tie dan memastikan perkembangan kesehatan dan perkembangan yang optimal.
Sebagian artikel ini ditulis dengan menggunakan bantuan kecerdasan buatan
Penulis | : | Diah Puspita Ningrum |
Editor | : | Diah Puspita Ningrum |
KOMENTAR