Nakita.id - Banyak yang masih percaya kalau ibu menyusui masuk angin menular ke bayinya.
Padahal, pernyataan ini tidak semuanya benar.
Karena bukan masuk angin yang menular ke bayi, tapi beberapa virus yang dibawa ibu menyusui bisa menular ke Si Kecil.
Untuk lebih jelasnya, simak selengkapnya di sini.
Ketika ibu menyusui mengalami masuk angin atau flu, pertanyaan apakah penyakit ini dapat menular ke bayi melalui ASI sering muncul.
Ada beberapa hal yang perlu dipahami tentang hal ini.
Sebagian besar virus, termasuk virus flu atau pilek, dapat menular melalui kontak langsung dengan cairan tubuh, seperti air liur atau lendir yang terinfeksi.
Namun, penularan virus melalui ASI tidak umum.
Kebanyakan virus tersebut tidak bertahan lama dalam ASI atau perut bayi yang sehat, dan ASI memiliki antibodi yang membantu melindungi bayi dari infeksi.
ASI mengandung antibodi dan faktor kekebalan lainnya yang dapat membantu melindungi bayi dari penyakit.
Ini terutama berlaku jika ibu menyusui memiliki antibodi terhadap virus yang menyebabkan penyakit tersebut.
Baca Juga: Bolehkah Perusahaan Mengurangi Jam Kerja Ibu Menyusui? Ini Jawaban ILO
Jika ibu menyusui mengalami flu atau pilek, ada beberapa langkah yang dapat diambil untuk mengurangi risiko penularan ke bayi.
Ini termasuk sering mencuci tangan sebelum menyusui, menggunakan masker saat berdekatan dengan bayi, dan menghindari batuk atau bersin di dekat bayi.
Selama masa penyakit, produksi ASI dapat meningkat. Ini adalah respons alami tubuh untuk memproduksi lebih banyak antibodi dalam ASI, yang dapat membantu melindungi bayi dari infeksi.
Jika ibu menyusui merasa sakit atau memiliki gejala penyakit, penting untuk berkonsultasi dengan dokter. Dokter dapat memberikan saran khusus mengenai perawatan, pengobatan, dan tindakan yang perlu diambil untuk menjaga kesehatan ibu dan bayi.
Meskipun penularan melalui ASI jarang terjadi, virus dapat menular jika ibu atau pengasuh memiliki kontak fisik langsung dengan bayi. Oleh karena itu, menjaga kebersihan pribadi, mencuci tangan secara teratur, dan menghindari kontak langsung saat ibu memiliki gejala penyakit sangat penting.
Jika bayi Moms sedang sakit atau memiliki sistem kekebalan yang lemah, pertimbangkan untuk memberikan ASI lebih sering. ASI dapat memberikan kekebalan dan nutrisi tambahan yang diperlukan dalam menghadapi penyakit.
Jika bayi menunjukkan gejala penyakit seperti demam, batuk, atau pilek, penting untuk segera menghubungi dokter.
Meskipun penularan melalui ASI jarang, dokter dapat memberikan panduan dan perawatan yang tepat untuk bayi yang sakit.
Penting untuk diingat bahwa kekebalan bayi yang disusui oleh ibu yang sakit mungkin lebih rendah saat ibu memiliki penyakit. Namun, sebagian besar bayi akan mendapatkan keuntungan dari kekebalan dan nutrisi tambahan yang diberikan melalui ASI.
Jika Moms memiliki keprihatinan tentang penyakit dan penyusuan, sangat disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter atau ahli laktasi. Mereka dapat memberikan saran yang paling sesuai untuk situasi Moms dan membantu menjaga kesehatan Moms dan bayi Moms.
Dengan menjaga kebersihan pribadi, mengikuti pedoman medis, dan menjaga kesehatan ibu dan bayi, Moms dapat terus memberikan ASI yang berharga dan menjaga hubungan yang kuat dengan bayi Moms.
Baca Juga: Penyebab Rasa ASI Berubah, Ini yang Jarang Diketahui Ibu Menyusui
Penulis | : | Aullia Rachma Puteri |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR