Nakita.id - Mual selama kehamilan, atau yang sering disebut dengan istilah "morning sickness," memang merupakan salah satu gejala yang umum terjadi pada awal kehamilan.
Namun, mengaitkannya secara langsung dengan kekuatan janin bisa menjadi klaim yang agak berlebihan.
Mual saat hamil biasanya terjadi karena perubahan hormon, terutama peningkatan kadar hormon hCG (human chorionic gonadotropin) yang dilepaskan oleh plasenta.
Mual saat hamil umumnya terjadi pada trimester pertama kehamilan dan biasanya berkurang secara signifikan pada trimester kedua.
Meskipun istilah "morning sickness" digunakan, mual ini bisa terjadi kapan saja sepanjang hari.
Beberapa wanita mungkin mengalami mual yang lebih parah, sementara yang lain hanya merasakannya dalam tingkat ringan.
Mual saat hamil umumnya terjadi pada trimester pertama kehamilan, terutama antara minggu ke 6 hingga 12.
Ini terjadi karena fluktuasi hormon dalam tubuh ibu hamil, terutama hormon hCG (human chorionic gonadotropin) yang diproduksi oleh plasenta.
Hormon ini merangsang muntah sebagai respon tubuh terhadap perubahan hormon dan penyesuaian dalam tubuh ibu hamil.
Beberapa ahli meyakini bahwa mual saat hamil dapat memiliki beberapa implikasi positif terkait pertumbuhan janin dan kesehatan kehamilan secara umum.
Beberapa teori mengapa mual dapat dihubungkan dengan pertanda kehamilan yang baik meliputi:
Baca Juga: Ciri-ciri Hamil Muda Selain Mual di Awal Kehamilan, Catat Ya Moms!
Serunya Kegiatan Peluncuran SoKlin Liquid Nature French Lilac di Rumah Atsiri Indonesia
Penulis | : | Aullia Rachma Puteri |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR