Tabloid-Nakita.com - Tak ada satu pun orangtua yang ingin memiliki anak yang bodoh dan malas, karena setiap orang tua tentu ingin mempunyai anak yang cerdas dan sehat. Salah satu cara yang dapat Ibu lakukan adalah dengan memberikan gizi yang optimal. Namun sebenarnya apa saja faktor yang mempengaruhi kecerdasan anak?
Ahli gizi dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Saptawati Bardosono menuturkan bahwa ada banyak faktor yang memengaruhi kecerdasan seorang anak termasuk di antaranya adalah gizi. Bukan rahasia lagi, jika gizi yang baik adalah kunci kecerdasan bagi anak. Namun itu bukan satu-satunya.
Secara umum, ada dua faktor yang dapat memengaruhi kecerdasan anak, yakni faktor internal dan eksternal. Faktor internal merupakan faktor genetika, sedangkan faktor eksternal yang merupakan lingkungan, meliputi nutrisi, stimulasi, aktivitas fisik, dan upaya penjagaan kesehatan. Nah, itulah mengapa ada anak yang mungkin gizinya kurang baik namun tetap cerdas.
Akan tetapi, yang perlu Ibu perhatikan adalah meskipun dua faktor tersebut sama-sama berpengaruh, namun faktor internal memiliki kontribusi yang relatif kecil yaitu hanya sekitar 5 persen. Sedangkan faktor eksternal berperan besar yaitu sekitar 95 persen. Jadi, bukannya mustahil kalau orang tuanya kurang cerdas, namun anaknya bisa cerdas.
Tak hanya itu, pada tubuh Ibu, anak "dititipkan" saat dalam kandungan. Namun, bukan berarti ayah tidak berperan dalam membentuk kecerdasan bayi. Ibu dapat membuat anaknya sehat dan cerdas pun tidak terlepas dari peran ayah yang menjaga istrinya saat mengandung dan tentu saja merawat anak saat anak sudah lahir.
Kecerdasan anak juga sangat bergantung pada 1.000 hari pertama kehidupan, yaitu sejak masa dalam kandungan hingga usia balita. Maka dari itu, untuk membentuk anak yang cerdas, perlu adanya suatu persiapanan dari orang tua sejak awal merencanakan kehamilan.
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
KOMENTAR