Nakita.id - Pemeriksaan Ultrasonografi (USG) adalah salah satu alat diagnostik yang penting selama kehamilan.
USG digunakan untuk memantau pertumbuhan dan perkembangan janin, mendeteksi masalah potensial, serta memberikan gambaran lebih jelas tentang kondisi kehamilan.
Namun, pertanyaan tentang seberapa sering sebaiknya melakukan USG selama kehamilan adalah hal yang sering muncul.
Tujuan Utama USG Selama Kehamilan:
1. Pemantauan Pertumbuhan Janin
USG membantu dokter dalam memantau pertumbuhan janin, termasuk berat badan, panjang tulang, dan ukuran kepala.
Ini membantu memastikan bahwa janin berkembang dengan baik.
2. Pengukuran Usia Kehamilan
USG dapat digunakan untuk memperkirakan usia kehamilan dengan lebih akurat, terutama pada awal kehamilan ketika perhitungan tanggal menstruasi mungkin tidak akurat.
3. Deteksi Kelainan Bawaan
USG dapat membantu mengidentifikasi kelainan bawaan atau masalah medis pada janin, seperti cacat jantung, masalah ginjal, atau masalah lainnya.
Baca Juga: Biaya Periksa Kandungan di Rumah Sakit Gratis Pakai BPJS, Ini Syaratnya
4. Pemeriksaan Plasenta dan Cairan Amnion
USG dapat membantu memeriksa posisi plasenta, kesehatan cairan amnion, serta memastikan plasenta berfungsi dengan baik.
Frekuensi Pemeriksaan USG:
1. USG Awal (Trimester Pertama): Pemeriksaan USG biasanya dilakukan pada awal kehamilan, sekitar 6 hingga 9 minggu. Ini bertujuan untuk memastikan kehamilan intrauterin, mendeteksi detak jantung janin, serta memeriksa jumlah janin (jika kemungkinan kembar).
2. USG Kedua (Trimester Kedua): Pemeriksaan USG kedua umumnya dilakukan antara 18 hingga 22 minggu. Ini bisa menjadi pemeriksaan "detil" atau "anatomi" yang bertujuan untuk mengevaluasi organ dan struktur janin secara lebih rinci.
3. USG Tambahan (Bila Diperlukan): Selain pemeriksaan rutin di atas, dokter mungkin akan memerintahkan USG tambahan jika ada indikasi khusus, seperti masalah kesehatan atau pertumbuhan yang tidak wajar.
Kapan USG Tidak Dianjurkan?
Sementara USG memiliki banyak manfaat, terlalu sering melakukan USG juga perlu dihindari.
Paparan sinar ultrasonik dalam jumlah berlebihan pada janin masih menjadi perdebatan, meskipun risikonya dianggap rendah.
Sebaiknya, mengikuti panduan dokter dan melakukan USG sesuai dengan rekomendasi medis adalah langkah bijak.
Sebagian isi artikel ini ditulis dengan menggunakan bantuan kecerdasan buatan.
Baca Juga: Manakah yang Lebih Bermanfaat, USG 2D atau 4D? Ini Penjelasannya
Melebarkan Sayap Hingga Mancanegara, Natasha Rizky Gelar Exhibition Perdana di Jepang
Penulis | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR