Dengan mengenali pemicu ini, kita dapat bersiap-siap menghadapinya dengan lebih baik dan menghindari respons berlebihan.
Bantu anak-anak mengenali dan mengartikan emosi mereka. Ajarkan mereka strategi sederhana seperti bernapas dalam-dalam atau menghitung hingga sepuluh sebelum merespons situasi yang memancing kemarahan.
Saat marah, usahakan tetap tenang. Mengeluarkan amarah dengan keras hanya akan memperburuk situasi. Ambil napas dalam-dalam dan pikirkan tentang bagaimana merespon secara positif.
Anak-anak perlu batasan yang jelas tentang perilaku yang dapat diterima.
Dengan aturan yang jelas, mereka akan tahu konsekuensi dari tindakan mereka dan lebih mungkin untuk berpikir dua kali sebelum bertindak.
Jika Moms merasa emosi mulai memuncak, ambil waktu sebentar untuk istirahat.
Jauhkan diri sejenak untuk merenung dan tenangkan diri sebelum kembali berinteraksi dengan anak.
Penting untuk diingat bahwa mengendalikan marah adalah proses yang memerlukan waktu dan latihan.
Tidak ada pendekatan yang sempurna, tetapi dengan kesabaran dan komitmen, kita dapat membantu anak-anak belajar mengelola emosi mereka dengan lebih baik.
Ingatlah bahwa tujuan utamanya adalah menciptakan lingkungan yang penuh kasih sayang dan pemahaman di rumah.
Sebagian isi artikel ini ditulis dengan menggunakan bantuan kecerdasan buatan.
Baca Juga: Sederet Cara Mengatasi Anak Tantrum Tanpa Harus Dimarahi dan Dibentak
Rekap Perjalanan Bisnis 2024 TikTok, Tokopedia dan ShopTokopedia: Sukses Ciptakan Peluang dan Dorong Pertumbuhan Ekonomi Digital
Penulis | : | Poetri Hanzani |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR