Nakita.id - Banyak mitos selama masa kehamilan, salah satunya orang tua yang melarang ibu hamil pindah rumah.
Meski ini hanya mitos, tapi pada kenyataannya ada benarnya juga lo, Moms.
Hal ini bisa dikaji secara nalar. Simak selengkapnya di sini.
Pindah rumah adalah keputusan besar yang memerlukan banyak pertimbangan, terutama jika Moms atau pasangan Moms sedang hamil.
Banyak orangtua, keluarga, atau teman-teman mungkin akan memberikan nasehat untuk tidak pindah rumah saat hamil.
Namun, penting untuk memahami alasannya dan juga untuk mempertimbangkan situasi pribadi Moms.
Inilah beberapa alasan umum mengapa orang tua mungkin melarang ibu hamil untuk pindah rumah dan pertimbangan yang perlu Moms pikirkan.
Salah satu alasan utama di balik larangan ini adalah potensi stres dan kecemasan yang dapat terjadi saat proses pindah rumah.
Hamil adalah periode yang penuh perubahan fisik dan emosional, dan pindah rumah dapat menambah tingkat stres yang sudah ada.
Perasaan cemas tentang proses pindah, penyesuaian dengan lingkungan baru, dan pertimbangan lainnya dapat memengaruhi kesejahteraan ibu hamil dan bayi yang belum lahir.
Jika Moms memutuskan untuk pindah rumah saat hamil, penting untuk memiliki rencana yang baik dan dukungan emosional dari pasangan Moms, keluarga, atau teman-teman.
Baca Juga: Cara Mengangkut Mesin Cuci Saat Pindah Rumah Supaya Tidak Rusak dan Lecet, Ini Tipsnya!
Diskusikan perasaan Moms dengan tenang dan cari cara untuk mengurangi stres selama proses pindah.
Ibu hamil perlu memperhatikan lingkungan baru yang akan mereka tinggali setelah pindah rumah.
Ini termasuk akses ke fasilitas kesehatan, layanan medis, fasilitas pendidikan, dan kondisi umum daerah tersebut.
Ketidakpastian tentang lingkungan baru dan kualitas layanan kesehatan di sana bisa menjadi alasan kuat untuk tidak pindah rumah selama kehamilan.
Sebelum memutuskan untuk pindah rumah, lakukan penelitian tentang lingkungan baru yang Moms pertimbangkan.
Pastikan bahwa fasilitas kesehatan yang baik dan pelayanan medis yang dapat diakses dengan mudah tersedia di daerah tersebut.
Pertimbangkan juga aksesibilitas ke tempat-tempat penting lainnya seperti pusat perbelanjaan, transportasi umum, dan fasilitas sosial.
Selama kehamilan, ibu mungkin memiliki perubahan dalam rutinitas harian dan kebutuhan khusus yang harus dipenuhi.
Pindah rumah bisa mengganggu rutinitas yang telah mapan dan membuat ibu hamil merasa tidak nyaman.
Terkadang, fasilitas baru mungkin tidak sesuai dengan kebutuhan ibu hamil, seperti aksesibilitas yang buruk atau fasilitas yang tidak ramah keluarga.
Pertimbangkan dengan cermat perubahan rutinitas yang akan terjadi jika Moms pindah rumah.
Baca Juga: Panduan Praktis: Cara Aman Memindahkan Kulkas Saat Pindah Rumah
Pastikan bahwa rumah baru Moms akan memenuhi kebutuhan Moms selama kehamilan dan setelahnya.
Jika ada kekhawatiran tentang aksesibilitas atau fasilitas, bicarakan dengan pemilik rumah atau agen real estat untuk mencari solusi yang memadai.
Pindah rumah dapat melibatkan biaya tambahan seperti biaya sewa, deposit, biaya agen real estat, biaya pemindahan, dan biaya utilitas baru.
Selama kehamilan, ada banyak pengeluaran tambahan yang perlu diperhitungkan, termasuk kunjungan medis rutin, peralatan bayi, dan persiapan untuk kelahiran.
Oleh karena itu, biaya tambahan yang terkait dengan pindah rumah mungkin membuat orang tua khawatir.
Buat anggaran yang cermat dan pertimbangkan biaya tambahan yang terkait dengan pindah rumah.
Diskusikan dengan pasangan Moms tentang cara mengelola anggaran ini dan pastikan Moms memiliki rencana keuangan yang kuat.
Proses pindah rumah mungkin memakan waktu, terutama jika ada renovasi atau perbaikan yang diperlukan di rumah baru Moms.
Ibu hamil mungkin khawatir bahwa mereka tidak akan memiliki cukup waktu untuk menyelesaikan semua persiapan sebelum kelahiran bayi.
Rencanakan pindah rumah dengan bijaksana dan pertimbangkan jadwal yang realistis.
Jika memungkinkan, pertimbangkan untuk pindah beberapa bulan sebelum tanggal perkiraan kelahiran Moms untuk memberikan waktu yang cukup untuk menyelesaikan semua persiapan.
Baca Juga: Tips Pilih Kompor untuk yang Baru Saja Pindah Rumah, Salah Satunya Sesuaikan dengan Ukuran Dapur
Ketika Moms pindah rumah, Moms mungkin jauh dari keluarga dan teman-teman yang dapat memberikan dukungan sosial selama kehamilan dan setelahnya.
Ini bisa membuat ibu hamil merasa terisolasi dan kesepian.
Pertimbangkan bagaimana Moms dapat tetap terhubung dengan dukungan sosial Moms bahkan jika Moms pindah jauh.
Ini bisa melibatkan penggunaan teknologi komunikasi seperti panggilan video, pesan teks, atau media sosial untuk menjaga hubungan.
Orang tua mungkin khawatir bahwa jika mereka pindah rumah saat hamil, mereka tidak akan memiliki lingkungan yang aman dan nyaman untuk melahirkan.
Keamanan dan kenyamanan selama persalinan adalah prioritas utama, dan perubahan lingkungan yang terlalu drastis dapat memengaruhi hal ini.
Pastikan bahwa Moms memiliki rencana persalinan yang baik dan bahwa Moms merasa aman dan nyaman dengan lingkungan Moms saat melahirkan.
Diskusikan dengan penyedia layanan kesehatan Moms tentang tempat persalinan yang paling sesuai untuk Moms.
Larangan untuk tidak pindah rumah saat hamil biasanya didasarkan pada pertimbangan kesejahteraan ibu dan bayi yang belum lahir.
Namun, keputusan untuk pindah rumah selama kehamilan harus dipertimbangkan dengan cermat berdasarkan situasi pribadi dan kebutuhan keluarga.
Penting untuk berbicara dengan pasangan Moms dan penyedia layanan kesehatan Moms untuk membuat keputusan yang terbaik untuk Moms dan bayi Moms.
Baca Juga: Tips Memindahkan Kulkas yang Aman Saat Pindah Rumah, Jangan Asal ya Moms!
Allaahu akbar kabiiraw dan Allaahumma baa’id bainii, Ini 2 Bacaan Iftitah dan Artinya
Penulis | : | Aullia Rachma Puteri |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR