Nakita.id - Sindrom ovarium polikistik (PCOS) adalah salah satu gangguan hormonal yang paling umum terjadi pada wanita usia reproduksi.
PCOS dapat memengaruhi kesehatan reproduksi, siklus menstruasi, dan kualitas hidup secara keseluruhan.
Inilah ciri-ciri PCOS pada wanita agar lebih mudah mengenali gangguan ini dan mencari bantuan medis yang diperlukan.
Sebelum membahas ciri-ciri PCOS, penting untuk memahami apa itu PCOS.
PCOS adalah gangguan hormonal yang terjadi ketika kelenjar adrenal dan ovarium menghasilkan hormon dengan cara yang tidak seimbang.
Hal ini menyebabkan pertumbuhan folikel yang berlebihan dalam ovarium, yang dapat mengganggu siklus menstruasi normal dan menghasilkan gejala lainnya.
Salah satu tanda paling umum PCOS adalah ketidakteraturan siklus menstruasi.
Wanita dengan PCOS mungkin mengalami menstruasi yang jarang, tidak teratur, atau bahkan tidak menstruasi sama sekali.
Hal ini disebabkan oleh kurangnya pelepasan telur (ovulasi) secara teratur.
PCOS sering kali disertai dengan hiperandrogenisme, yang berarti tingginya kadar hormon androgen, terutama testosteron, dalam tubuh wanita.
Ini dapat mengakibatkan gejala seperti pertumbuhan rambut berlebihan pada wajah dan tubuh (hirsutisme), jerawat, dan rambut rontok pada kepala.
Baca Juga: Seperti Apa Program Hamil untuk Haid Tidak Teratur? Ini Penjelasannya
Meskipun istilah "kista" digunakan dalam PCOS, kista ovarium yang muncul bukanlah kista sejati.
Mereka adalah gelembung yang mengelilingi telur yang belum matang dan biasanya berjumlah banyak.
Kista-kista ini dapat terlihat pada pemeriksaan ultrasonografi.
Resistensi insulin adalah kondisi di mana tubuh tidak merespons dengan baik terhadap insulin yang diproduksi, yang dapat menyebabkan peningkatan kadar glukosa darah.
Banyak wanita dengan PCOS mengalami resistensi insulin, yang dapat berkontribusi pada risiko diabetes tipe 2 dan obesitas.
Banyak wanita dengan PCOS mengalami peningkatan berat badan atau kesulitan mengendalikan berat badan.
Kondisi ini terkait dengan resistensi insulin dan perubahan hormonal yang terjadi dalam PCOS.
Jerawat adalah gejala kulit yang seringkali ditemukan pada wanita dengan PCOS, terutama karena tingginya kadar hormon androgen.
Selain itu, perubahan pigmentasi pada kulit, seperti hiperpigmentasi dan bercak hitam di leher dan lipatan kulit, juga bisa terjadi.
Selain ketidakteraturan menstruasi, wanita dengan PCOS mungkin mengalami menstruasi yang sangat berat dan nyeri.
Ini dapat mengganggu kualitas hidup sehari-hari.
Baca Juga: Mitos atau Fakta Kesuburan Wanita, Wanita Gemuk Rentan Alami PCOS? Ini Penjelasan Ilmiahnya
PCOS dapat menyebabkan gangguan hormonal lainnya, termasuk peningkatan kadar hormon luteinizing (LH) dan penurunan kadar hormon folitropin (FSH).
Keseimbangan hormon yang tidak normal ini dapat menghambat proses ovulasi.
PCOS adalah salah satu penyebab utama infertilitas pada wanita. Karena ovulasi terganggu, kesuburan dapat menjadi masalah bagi wanita dengan PCOS yang ingin hamil.
Namun, dengan perawatan yang tepat, banyak wanita dengan PCOS masih dapat memiliki anak.
Beberapa wanita dengan PCOS melaporkan gejala gastrointestinal seperti sakit perut, sembelit, atau diare.
Meskipun hubungannya dengan PCOS belum sepenuhnya dipahami, gejala ini mungkin terkait dengan perubahan hormonal dan peradangan yang terkait dengan kondisi ini.
Jika Anda mengalami beberapa ciri-ciri PCOS yang disebutkan di atas, sangat penting untuk mencari bantuan medis.
PCOS adalah gangguan kronis yang memerlukan manajemen jangka panjang, terutama jika Anda berencana untuk hamil atau ingin mengelola gejala yang mengganggu.
Dokter atau bidan akan melakukan serangkaian pemeriksaan, termasuk pemeriksaan fisik, pemeriksaan darah untuk mengukur kadar hormon, dan pemeriksaan ultrasonografi untuk melihat kondisi ovarium.
Dengan bantuan hasil pemeriksaan ini, diagnosis PCOS dapat dikonfirmasi atau dikesampingkan.
Pengelolaan PCOS bergantung pada gejala dan kebutuhan individu. Beberapa langkah yang dapat diambil untuk mengelola PCOS meliputi:
Baca Juga: Kembali Hits di Dunia Kuliner, Inilah Risiko Tak Terduga Setelah Makan Seblak
Mengadopsi gaya hidup yang sehat termasuk diet seimbang dan berolahraga teratur dapat membantu mengendalikan berat badan dan meningkatkan sensitivitas insulin.
Dokter Anda mungkin meresepkan obat untuk mengatasi gejala seperti ketidakteraturan menstruasi, jerawat, atau peningkatan pertumbuhan rambut.
Jika Anda ingin hamil dan mengalami masalah kesuburan, dokter Anda dapat membantu dengan perawatan kesuburan seperti stimulasi ovarium atau inseminasi intrauterin (IUI).
Anda mungkin perlu pemantauan rutin untuk mengikuti perkembangan PCOS dan memastikan gejala terkendali.
Jika Anda mengalami peningkatan berat badan, manajemen berat badan yang sehat dapat membantu mengurangi gejala PCOS.
Untuk wanita yang tidak merencanakan kehamilan, kontrasepsi oral dapat membantu mengatur siklus menstruasi dan mengurangi gejala PCOS.
Terkadang, terapi hormon seperti metformin atau terapi penggantian hormon (HRT) dapat digunakan untuk mengatur kadar hormon dan memperbaiki gejala. PCOS adalah kondisi hormonal yang memengaruhi banyak wanita usia reproduksi.
Mengenali ciri-ciri PCOS adalah langkah awal yang penting dalam mengelola kondisi ini dengan baik. Jika Anda atau seseorang yang Anda kenal mengalami gejala yang mencurigakan, segeralah berkonsultasi dengan dokter atau bidan.
Diagnosis dini dan perawatan yang tepat dapat membantu mengendalikan gejala, melindungi kesehatan reproduksi, dan meningkatkan kualitas hidup.
Penting untuk diingat bahwa setiap wanita dengan PCOS mungkin mengalami gejala yang berbeda, dan perawatan harus disesuaikan dengan kebutuhan individu.
Sebagian isi artikel ini ditulis dengan menggunakan bantuan kecerdasan buatan.
Baca Juga: Apakah Penderita Penyakit Kista Masih Bisa Hamil? Simak Penjelasannya di Sini!
Penulis | : | Aullia Rachma Puteri |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR