Nakita.id – Saat ini, mata pelajaran Pendidikan Pancasila kelas X SMA Kurikulum Merdeka masih membahas bab 1.
Seperti diketahui, materi bab 1 membahas mengenai proses sejarah kelahiran Pancasila.
Pada artikel Kurikulum Merdeka sebelumnya, kita telah mempelajari tentang rumusan Pancasila dalam “Piagram Jakarta” beserta naskah Rancangan Pembukaan Undang-undang Dasar.
Untuk menguji pemahaman, yuk kita coba kerjakan soal latihannya.
Kali ini, kita akan mengerjakan soal latihan Uji Kompetensi 1.2 halaman 30 buku Pendidikan Pancasila kelas X SMA Kurikulum Merdeka.
Yuk, simak pembahasannya!
Uji kompetensi 1.2
Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan benar dan jelas!
1. Bagaimana jalannya sidang BPUPK dalam menentukan rumusan dasar negara?
Jelaskan dengan alasan!
Jawaban: Sidang Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPK) merupakan bagian penting dalam proses perumusan Dasar Negara Indonesia.
Sidang ini berlangsung antara tanggal 29 Mei hingga 1 Juni 1945 di Jakarta.
Pada sidang ini, para anggota BPUPK, yang terdiri dari berbagai kalangan seperti tokoh nasionalis, agamawan, dan intelektual, berdebat dan merundingkan prinsip-prinsip yang akan menjadi dasar negara Indonesia yang baru.
Alasan pentingnya sidang BPUPK dalam menentukan rumusan Dasar Negara adalah sebagai berikut:
- Representasi yang luas
BPUPK terdiri dari berbagai lapisan masyarakat yang berbeda-beda.
Sehingga, sidang ini mencerminkan representasi yang luas dari beragam pandangan dan aspirasi masyarakat Indonesia pada saat itu.
- Kemajemukan pendapat
Para anggota BPUPK memiliki pandangan yang beragam terkait dengan bentuk negara, agama, dan prinsip-prinsip dasar lainnya.
Sidang ini memberi mereka kesempatan untuk berdebat dan mencapai kesepakatan atas rumusan Dasar Negara yang mewakili kompromi antara berbagai pandangan yang ada.
- Dasar legitimasi
Hasil dari sidang BPUPK memberikan dasar legitimasi yang kuat bagi pembentukan negara Indonesia.
Rumusan yang disepakati di sidang ini menjadi pijakan bagi pembentukan konstitusi dan pemerintahan negara Indonesia yang baru.
2. Mengapa terjadi perbedaan pandangan para pendiri bangsa terkait isi “Piagam Jakarta” terutama rumusan “Ketuhanan, dengan kewajiban menjalankan syari’at Islam bagi pemeluk-pemeluknya”?
Jawaban: Perbedaan pandangan terkait isi "Piagam Jakarta," khususnya rumusan "Ketuhanan, dengan kewajiban menjalankan syari'at Islam bagi pemeluk-pemeluknya," muncul karena adanya keragaman latar belakang agama, budaya, dan pandangan dalam sidang BPUPK.
Beberapa alasan perbedaan pandangan ini adalah:
- Keragaman agama
BPUPK dihadiri oleh wakil-wakil dari berbagai latar belakang agama, termasuk Islam, Kristen, Hindu, dan lain-lain.
Beberapa anggota menganggap bahwa rumusan tersebut harus mencerminkan pluralisme agama.
Sedangkan, yang lain mungkin lebih cenderung untuk menekankan unsur agama Islam dalam rumusan tersebut.
- Tafsir syari'at Islam
Bahkan, di kalangan pemeluk Islam sendiri, terdapat berbagai pandangan tentang apa yang dimaksud dengan "syari'at Islam."
Beberapa anggota BPUPK mungkin memandangnya sebagai implementasi hukum Islam secara ketat, sementara yang lain mungkin lebih moderat dalam tafsirannya.
- Negara sekuler vs. negara berdasarkan agama
Perdebatan ini juga mencerminkan perbedaan pandangan tentang karakter negara Indonesia.
Beberapa anggota BPUPK mendukung gagasan negara sekuler yang terpisah dari agama.
Sementara, yang lain mungkin ingin menciptakan negara yang lebih berlandaskan agama.
3. Mengapa kita harus menumbukan sikap persatuan dan kesatuan seperti yang ditunjukkan oleh tokoh pendiri bangsa dalam menyikapi perbedaan di tengah kemajemukan bangsa Indonesia?
Jawaban: Tumbuhnya sikap persatuan dan kesatuan adalah esensial untuk kelangsungan bangsa Indonesia yang majemuk.
Berikut adalah beberapa alasan mengapa kita harus menumbuhkannya:
- Kemajemukan
Indonesia adalah negara yang majemuk dengan beragam etnis, agama, budaya, dan bahasa.
Tanpa persatuan dan kesatuan, kemajemukan ini dapat menjadi sumber konflik dan perpecahan.
- Ketahanan nasional
Baca Juga: Dinamika Kelahiran Pancasila, Materi Pendidikan Pancasila Kelas X SMA Kurikulum Merdeka
Persatuan adalah faktor penting dalam mempertahankan integritas dan kedaulatan negara.
Negara yang bersatu memiliki ketahanan nasional yang lebih baik.
- Pembangunan
Untuk mencapai kemajuan dan pembangunan yang berkelanjutan, kita harus bekerja sama melintasi batas-batas agama, budaya, dan etnis.
Persatuan memungkinkan kita untuk bekerja menuju tujuan bersama.
- Kehidupan sosial yang harmonis
Sikap persatuan dan kesatuan menciptakan lingkungan sosial yang harmonis di mana setiap warga negara merasa diterima dan dihargai tanpa memandang perbedaan mereka.
Para tokoh pendiri bangsa Indonesia dengan bijaknya menyadari pentingnya persatuan dan kesatuan dalam menciptakan negara yang kuat dan berdaulat.
Oleh karena itu, kita harus terus menumbuhkan sikap ini untuk mewarisi warisan mereka dan menjaga kemajemukan Indonesia yang indah.
Nah, itu dia jawaban soal Uji Kompetensi 1.2 halaman 30 buku Pendidikan Pancasila kelas X SMA Kurikulum Merdeka.
Semoga bermanfaat!
Baca Juga: Kunci Jawaban Soal Uji Kompetensi 1.1 Halaman 11, Pendidikan Pancasila Kelas X SMA Kurikulum Merdeka
Serunya Kegiatan Peluncuran SoKlin Liquid Nature French Lilac di Rumah Atsiri Indonesia
Penulis | : | Ratnaningtyas Winahyu |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR