Nakita.id - Banyak orang mengatakan bahwa para orang tua rentan mengalami puber kedua.
Sebenarnya, apa itu puber kedua?
Psikolog di Fakultas Psikologi Universitas 'Aisyiyah Yogyakarta Ratna Yunita Setiyani Subardjo mengungkapkan bahwa puber kedua sebenarnya tidak ada dalam istilah medis.
"Tapi karena tingkah atau perilaku yang dimunculkannya kayak anak yang lagi mengalami puber saat remaja, maka istilah yg berkembang di masyarakat menjadi tren puber kedua," jelasnya kepada Kompas.com, Minggu (24/9/2023).
Ratna menjelaskan, istilah "puber" berasal dari kata "pubes" yang artinya rambut yang tumbuh di sekitar kemaluan.
Kata ini digunakan untuk menggambarkan seorang anak berusia belasan tahun yang bertambah dewasa dengan ditunjukkan lewat tambahan rambut yang tumbuh di kemaluannya.
Bentuk perilaku yang dialami anak saat puber antara lain berupa lebih memperhatikan penampilan atau lawan jenis.
Meski kondisi ini umum dialami anak, Ratna menyebut orangtua bisa menunjukkan perilaku yang sama seperti anak di masa puber sehingga disebut "puber kedua".
"Puber kedua dialami oleh pria atau wanita yang memasuki usia 40 tahun ke atas," lanjutnya.
Gejala puber kedua Ratna mengungkapkan ada sejumlah gejala yang timbul saat pria dan wanita memasuki usia 40 tahun yang sering disebut sebagai puber kedua.
Berikut gejalanya pada pria:
Baca Juga: Penyakit Kulit yang Sering Terjadi Pada Remaja Puber dan Cara Mengatasinya
Social Bella 2024, Dorong Inovasi dan Transformasi Strategis Industri Kecantikan Indonesia
Penulis | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR