Sebaliknya, diet tinggi serat, buah, sayuran, dan ikan dapat membantu mengurangi risiko stroke.
Kurangnya aktivitas fisik dapat menyebabkan obesitas, tekanan darah tinggi, dan diabetes, yang semuanya adalah faktor risiko stroke.
Cobalah untuk menjaga gaya hidup aktif dengan rutin berolahraga dan menghindari gaya hidup yang terlalu banyak duduk.
Stres yang berkepanjangan dapat meningkatkan tekanan darah dan merusak sistem kardiovaskular.
Manajemen stres yang baik melalui meditasi, yoga, atau aktivitas relaksasi lainnya dapat membantu mengurangi risiko stroke.
Penggunaan narkoba terlarang seperti kokain dan amfetamin dapat menyebabkan tekanan darah tinggi, menyempitkan pembuluh darah, dan meningkatkan risiko stroke.
Sleep apnea adalah kondisi di mana seseorang berhenti bernapas sementara tidur.
Kondisi ini dapat menyebabkan gangguan tidur yang serius dan meningkatkan risiko stroke.
Jika Anda memiliki gejala sleep apnea, konsultasikan dengan dokter.
Penggunaan kontrasepsi oral, terutama yang mengandung hormon, dapat meningkatkan risiko pembentukan bekuan darah, yang dapat menyebabkan stroke.
Jika Anda menggunakan kontrasepsi oral, diskusikan risiko dan manfaatnya dengan dokter Anda.
Baca Juga: Tanda Gejala Penyakit Stroke yang Dirasakan di Usia Muda, Wajib Diperhatikan!
Belajar dari Viralnya Anggur Muscat, Ini Cara Cuci Buah yang Benar untuk Hilangkan Residunya
Penulis | : | Aullia Rachma Puteri |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR