Nakita.id - Penyakit radang amandel atau tonsilitis sering dikaitkan dengan kebiasaan mengonsumsi minuman dingin atau es.
Padahal, kondisi ini merupakan akibat infeksi pada amandel.
Amandel atau tonsil berfungsi sebagai penyaring untuk menangkap kuman-kuman agar tidak masuk ke saluran nafas dan menyebabkan infeksi.
Jenis bakteri dan virus yang bisa menyebabkan radang amandel antara lain Streptococcus bakteri, Adenovirus, virus influenza, parainfluenza, enterovirus, hingga herpes simplek.
Amandel juga membuat antibodi untuk melawan infeksi.
Tapi kadang-kadang tonsil bisa kelelahan dengan banyaknya bakteri dan virus.
Ketika hal itu terjadi, maka akan mengalami radang dan membengkak.
Radang amandel kebanyakan terjadi pada anak-anak. Biasanya terjadi sekali atau pun kambuh lagi setelah beberapa saat.
Gejala radang amandel antara lain demam, amandel menjadi merah dan bengkak, terkadang penderita menjadi sulit menelan atau bernapas lewat mulut.
Gejala lain adalah bercak putih atau kekuningan yang menyelimuti amandel.
Diagnosis dan penanganan radang amandel Pada umumnya dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dengan cara melihat langsung amandel apakah ada pembesaran.
Baca Juga: Bukan Pakai Es, Ini Cara Mengobati Amandel yang Bengkak Tanpa Operasi
Terkadang diperlukan tes swab untuk mengetahui apakah sel di tenggorokan mengandung bakteri.
Infeksi yang disebabkan oleh bakteri Strep harus diobati.
Sebab jika tidak bisa menyebabkan kondisi yang lebih serius seperti sinusitis, demam rheumatik, infeksi telinga, kesulitan bernapas, hingga infeksi ginjal pada kasus yang berat.
Pengobatan radang amandel meliputi obat minum dan banyak beristirahat.
Konsumsi makanan yang lembut, dan juga berkumur dengan air garam.
Walau begitu, radang amandel yang berulang terkadang harus diangkat.
Biasanya operasi hanya disarankan jika radang amandel berulang (lebih dari 5 kali dalam setahun).
Dokter lebih memilih mempertahankan amandel karena organ ini adalah bagian penting dalam sistem kekebalan tubuh.
Operasi amandel adalah operasi yang sering dilakukan.
Saat ini ada berbagai pilihan mulai dari laser, gelombang radio, energi ultrasonik, atau cauter.
Pencegahan radang amandel meliputi sering mencuci tangan, tidak berbagi makanan, minuman, atau alat makan, serta menjaga jarak dengan orang yang sedang sakit tenggorokan atau radang amandel.
Artikel ini pernah tayang di Kompas dengan judul Benarkah Radang Amandel Disebabkan Banyak Minum Es?
Penulis | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR