Nakita.id - Kehamilan adalah momen yang penuh kebahagiaan dan harapan dalam hidup banyak pasangan.
Namun, ketika kehamilan terjadi dalam jarak dekat atau setelah kelahiran anak sebelumnya, ada sejumlah risiko yang perlu dipertimbangkan.
Artikel ini akan membahas risiko-risiko ini, serta informasi yang perlu Anda ketahui tentang kehamilan jarak dekat.
Kehamilan jarak dekat atau interpregnancy interval (IPI) adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan kehamilan yang terjadi dalam kurun waktu relatif singkat setelah kelahiran anak sebelumnya.
Idealnya, para ahli merekomendasikan jarak minimal dua tahun antara kelahiran anak pertama dan kehamilan berikutnya untuk memberikan tubuh ibu waktu untuk pulih sepenuhnya dan memberikan perhatian yang memadai untuk bayi yang baru lahir.
Salah satu risiko utama kehamilan jarak dekat adalah risiko anemia pada ibu.
Kehamilan menyebabkan peningkatan kebutuhan zat besi, dan jika tubuh belum pulih sepenuhnya dari kehamilan sebelumnya, risiko anemia dapat meningkat.
Anemia dapat berdampak negatif pada kesehatan ibu, seperti kelelahan, pusing, dan bahkan masalah jantung dalam kasus yang parah.
Kehamilan yang terjadi terlalu cepat setelah kelahiran sebelumnya dapat meningkatkan risiko kelahiran prematur.
Bayi yang lahir prematur dapat menghadapi berbagai masalah kesehatan, termasuk kesulitan pernapasan, infeksi, dan komplikasi lainnya yang dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan mereka.
Kehamilan jarak dekat juga dapat meningkatkan risiko bayi lahir dengan berat badan rendah.
Penulis | : | Aullia Rachma Puteri |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR