Nakita.id - Kemarahan adalah emosi yang normal, baik pada anak-anak maupun orang dewasa.
Namun, ketika kemarahan menjadi reaksi yang berlebihan dan sering terjadi pada seorang anak, itu bisa menjadi masalah serius yang memerlukan perhatian dan pemahaman.
Berikut adalah penyebab anak pemarah menurut psikologi dan bagaimana cara mengatasi serta membantu anak mengelola emosinya.
Anak-anak, terutama yang masih dalam usia dini, masih dalam proses perkembangan otak mereka.
Bagian otak yang mengendalikan pengelolaan emosi dan kemampuan pengendalian diri, seperti korteks prefrontal, berkembang secara signifikan selama masa remaja dan awal usia dewasa.
Anak-anak mungkin belum sepenuhnya menguasai kemampuan ini, yang dapat menyebabkan reaksi emosional yang kuat dan cepat saat mereka kesulitan menghadapi situasi tertentu.
Salah satu faktor penting yang memengaruhi perilaku anak adalah bagaimana orang tua atau peran penting lainnya dalam hidup anak merespon dan mengelola kemarahan mereka sendiri.
Anak-anak sering meniru perilaku yang mereka lihat di rumah.
Jika anak sering melihat orang tua atau caregiver menunjukkan kemarahan yang tidak seimbang atau agresi, mereka cenderung mengadopsi perilaku tersebut.
Lingkungan tempat anak tumbuh dan berkembang juga dapat berperan dalam perilaku pemarah.
Anak yang tumbuh dalam lingkungan yang keras, konflik keluarga yang sering, atau kekerasan fisik atau verbal, lebih mungkin mengalami kemarahan dan ketidakmampuan mengelola emosi dengan baik.
Baca Juga: Penyebab Anak Tumbuh Menjadi Seorang Pemarah, Ini Pemicunya Menurut Psikologi
Allaahu akbar kabiiraw dan Allaahumma baa’id bainii, Ini 2 Bacaan Iftitah dan Artinya
Penulis | : | Aullia Rachma Puteri |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR