Nakita.id - Berikut ini adalah penjelasan mengenai biaya arsitek lengkap dengan RAB atau Rencana Biaya Anggaran. Yuk simak!
Arsitek memegang peran penting dalam merancang dan merencanakan bangunan, menciptakan ruang yang fungsional dan estetis.
Namun, untuk mendapatkan layanan arsitek, penting untuk memahami biaya yang terlibat dan menyusun Rencana Anggaran Biaya (RAB) secara teliti.
Melansir dari berbagai sumber, berikut ini adalah biaya jasa arsitek lengkap dengan contoh RAB-nya.
Jasa arsitek dihitung dengan menggunakan acuan rencana anggaran pembangunan rumah.
Selain itu, kategori bangunan juga menjadi pertimbangan biaya arsitek.
Jenis bangunan yang dimaksud adalah kesulitan dan kegunaan bangunan.
Sebagai informasi, ada lima kategori bangunan yakni bangunan khususu, bangunan sosial dan kategori bangunan 1, 2 dan 3.
Masing-masing kategori tersebut memiliki faktor besaran biaya jasa arsitek.
Bangunan rumah tinggal pribadi masuk dalam kategori 3.
Artinya, biaya arsitek adalah 8% dari RAB rumah pribadi.
Baca Juga: Biaya Pembersihan Serumen Telinga yang Perlu Moms Tahu, Mahal atau Murah?
Contoh:
Sebuah rumah pribadi membutuhkan biaya pembangunan sebesar Rp300.000.0000.
Karena rumah pribadi masuk kategori 3, maka biayanya adalah 8 persen dari RAB.
Perhitungan jasa arsitek:
8% x Rp300.000.000 = Rp24.000.000
Selain itu, biaya arsitek juga bisa didasarkan pada luas bangunan.
Besaran biaya arsitek biasanya adalah Rp200.000-Rp800.000/ meter persegi.
Biaya ini bisa lebih rendah atau lebih tinggi tergantung pada lokasi hingga kesulitan pengerjaan.
1. Tentukan Tujuan
Sebelum memulai pencarian, pastikan untuk mengklarifikasi tujuan dan visi untuk proyek pembangunan.
Tentukan gaya arsitektur yang diinginkan, kebutuhan fungsional bangunan, serta anggaran dan batasan lainnya.
Semakin jelas Moms dapat menyampaikan visi dan kebutuhan, semakin mudah bagi arsitek untuk merancang sesuai harapan.
2. Riset dan Referensi
Lakukan riset tentang arsitek-arsitek terkemuka di daerah kalian.
Periksa portofolio mereka untuk melihat proyek-proyek sebelumnya dan apakah gaya desain mereka sesuai dengan selera Moms.
Mintalah referensi dari teman, keluarga, atau rekan bisnis yang mungkin memiliki pengalaman positif dengan arsitek tertentu.
3. Lisensi dan Kualifikasi
Pastikan bahwa arsitek yang Moms pertimbangkan memiliki lisensi yang sah dan sesuai dengan regulasi setempat.
Kualifikasi dan pengalaman mereka juga perlu diperiksa.
Arsitek dengan pendidikan formal dan sertifikasi tambahan dalam bidang tertentu mungkin memiliki keunggulan dalam merancang bangunan yang aman dan fungsional.
4. Komunikasi yang Efektif
Komunikasi yang baik antara Moms dan arsitek sangat penting.
Baca Juga: Mendukung Prestasi Akademik Si Kecil, Ini Kisaran Biaya Les Kumon
Pilihlah arsitek yang mendengarkan dengan baik dan dapat merespons pertanyaan serta kekhawatiran kalian.
Komunikasi yang efektif membantu memastikan bahwa visi Anda diterjemahkan dengan tepat dalam desain akhir.
5. Pengalaman dalam Jenis Proyek
Pertimbangkan pengalaman arsitek dalam jenis proyek yang dimiliki.
Misalnya, jika Moms merencanakan rumah tinggal, mencari arsitek yang memiliki pengalaman dalam desain rumah tinggal akan memberikan keuntungan.
Pengalaman mereka dalam jenis proyek yang sama dapat menghasilkan desain yang lebih baik dan lebih efisien.
Penulis | : | Diah Puspita Ningrum |
Editor | : | Diah Puspita Ningrum |
KOMENTAR