Tabloid-Nakita.com – Masalah pipis pada anak memang sangat rentan terjadi. Di samping masalah mengompol hingga mengajarkan potty training, terdapat beberapa masalah pada urin yang mungkin terjadi pada anak. Untuk itu, Mama perlu mengetahui gejala hingga cara mengatasi masalah urin pada anak.
Baca juga: Normalkah Pipis Anak?
1.Sering menahan pipis
Anak yang tidak pipis secara teratur kadang kurang jadi perhatian Mama. Namun, masalah ini sangat umum terjadi pada anak. Mereka belum mampu mengatur pipis dengan teratur. Selain itu, otot yang masih berkembang membuat mereka belum terlatih untuk pipis teratur. Sering kali, anak juga mengabaikan keinginan untuk pipis karena masalah tertentu seperti takut ke kamar mandi sendiri. Sering menahan pipis juga mengakibatkan infeksi saluran kemih.
Untuk mengatasinya, Mama hanya perlu menciptakan rutinitas ke toilet. Jika merasa anak belum ke toilet, ajaklah ia untuk ke toilet. Jika belum mau, berikan ia waktu 10 hingga 15 menit dan tanyakan kembali padanya. Mama juga tak perlu memaksa karena suasana yang tidak nyaman semakin membuatnya tak senang ke toilet. Beri pula penjelasan padanya akibat dari menahan pipis.
2.Infeksi saluran kemih
Infeksi saluran kemih disebabkan oleh bakteri yang masuk melalui alat kelamin. Hal ini disebabkan oleh kebersihan yang tidak dijaga saat ke toilet. Sehingga, saat penting mengajarkan kebersihan saat pergi ke toilet khususnya untuk anak perempuan. Biasanya anak yang mengalami infeksi saluran kemih akan mengalami nyeri saat pipis dan hanya mengeluarkan urin dengan jumlah sedikit. Jika si kecil mengalami tanda berikut, bawalah ia ke dokter.
Baca juga: Mengajari Anak Pipis Sendiri
3.Terlalu sering pipis
Sering pipis mungkin disebabkan oleh anak yang banyak mengonsumsi cairan. Namun, bisa jadi terlalu sering pipis menjadi gejala sebuah masalah. Anak yang terlalu sering pipis berarti belum mampu menyimpan cairan yang banyak di saluran kemih. Konsultasikan pada dokter jika anak terlalu sering pipis karena dapat berpotensi mengalami infeksi saluran kemih hingga berpotensi terkena diabetes dan penyakit ginjal.
4.Mengalami nyeri ketika pipis
Nyeri saat pipis ini banyak dialami oleh anak perempuan. Hal ini bisa saja disebabkan oleh sabun yang tidak memiliki kadar PH yang sesuai. Sabun yang tidak sesuai membuat iritasi pada area vagina. Jika mengalami gejala ini, Mama hanya perlu mengganti sabunnya dengan PH yang lebih ringan. Selain itu, kurangi rasa nyerinya dengan membersihkan area vagina dengan air hangat. Nyeri saat pipis juga menjadi gejala terjaidnya infeksi saluran kemih.
Baca juga: Sering Pipis
5.Mengompol
Mengompol biasanya tidak menimbulkan masalah pipis pada anak yang serius. Namun, mengompol merupakan kebiasaan buruk yang juga bisa memalukan bagi anak. Menurut American Academy of Child and Adolescent Psychiatry mengungkapkan sebanyak 15% anak masih mengompol hingga usia di atas 3 tahun. Mamam bisa melakukan kebiasaan ke toilet sebelum tidur dan meminimalisir minum sebelum tidur. Namun, mengompol juga dapat disebabkan oleh gangguan tidur.
(Niken/Live Strong)
Serunya Van Houten Baking Competition 2024, dari Online Challange Jadi Final Offline
Penulis | : | Gisela Niken |
Editor | : | Gisela Niken |
KOMENTAR