Nakita.id - Memperkenalkan Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MPASI) adalah tonggak penting dalam perkembangan bayi.
Pemilihan dan takaran MPASI yang tepat berperan penting dalam menyediakan nutrisi yang diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan optimal.
Dalam artikel ini, kita akan menjelaskan pentingnya MPASI, takaran yang sesuai, dan faktor-faktor yang perlu diperhatikan ketika memperkenalkannya kepada bayi.
Pemberian MPASI memainkan peran vital dalam perkembangan bayi.
Meskipun ASI atau susu formula tetap merupakan sumber utama nutrisi pada enam bulan pertama kehidupan bayi, MPASI diperkenalkan untuk:
1. Memberikan Nutrisi Tambahan
MPASI menyediakan nutrisi tambahan yang diperlukan ketika pasokan nutrisi dari ASI atau formula tidak lagi mencukupi untuk memenuhi kebutuhan tumbuh kembang bayi.
2. Mengembangkan Rasa dan Tekstur Makanan
Pemberian MPASI membantu bayi mengembangkan rasa dan keterampilan mengunyah serta menelan makanan, yang merupakan langkah penting dalam perkembangan keterampilan makan.
3. Mendukung Pertumbuhan dan Perkembangan
Nutrisi tambahan dari MPASI mendukung pertumbuhan otak, tulang, dan organ lainnya, yang kritis untuk perkembangan optimal.
Baca Juga: Amankah Memberikan Otak Sapi untuk Menu MPASI Bayi dan Apa Bahayanya?
4. Mengenalkan Keanekaragaman Makanan
MPASI membantu bayi mengalami berbagai rasa, tekstur, dan jenis makanan, membentuk kebiasaan makan sehat di masa mendatang.
1. Porsi Awal
Porsi awal MPASI dapat dimulai dengan jumlah kecil, sekitar satu hingga dua sendok teh.
Ini memberi bayi kesempatan untuk mencoba makanan baru tanpa memberikan terlalu banyak makanan sekaligus.
2. Peningkatan Takaran
Seiring waktu, takaran MPASI dapat ditingkatkan sesuai dengan respons bayi dan kemampuannya untuk menerima makanan padat.
Peningkatan ini harus dilakukan secara perlahan dan bertahap.
3. Frekuensi Pemberian
Pada awalnya, MPASI dapat diberikan sekali sehari. Secara perlahan, frekuensinya dapat ditingkatkan menjadi dua hingga tiga kali sehari sesuai dengan perkembangan bayi.
1. Indikator Kesiapan Bayi
Baca Juga: Bolehkah MPASI Dipanaskan Kembali? Ini Panduan yang Perlu Moms Tahu
Pastikan bayi sudah menunjukkan tanda-tanda kesiapan untuk makan makanan padat, seperti kemampuan duduk tanpa dukungan, kemampuan menggerakkan makanan dari piring atau sendok ke mulut, dan kehilangan refleks muntah yang kuat.
2. Pilihan Makanan
Pilih makanan yang kaya nutrisi dan mudah dicerna. Hindari memberikan makanan dengan potensi alergen tinggi pada tahap awal.
3. Keamanan Makanan
Pastikan semua makanan diperahankan dan disajikan dengan cara yang aman untuk mencegah risiko tersedak atau kontaminasi bakteri.
4. Pertimbangkan Preferensi Bayi
Setiap bayi memiliki preferensi makanan yang berbeda. Observasi respons bayi terhadap berbagai jenis makanan dan berikan makanan yang mereka nikmati.
5. Konsistensi dan Tekstur
Sesuaikan konsistensi dan tekstur makanan dengan perkembangan bayi. Ketika bayi mulai tumbuh gigi, makanan lebih kasar dapat diperkenalkan.
Sebagian artikel ini ditulis dengan menggunakan bantuan kecerdasan buatan
Baca Juga: Bayi MPASI Sulit BAB, Ini Tips untuk Bisa Melancarkan Sembelit pada Si Kecil
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Penulis | : | Diah Puspita Ningrum |
Editor | : | Diah Puspita Ningrum |
KOMENTAR