Nakita.id - Bayi menangis di waktu Maghrib seringkali menjadi tanda tanya bagi para orangtua baru.
Apakah ini hanya fase perkembangan normal atau ada masalah kesehatan yang mendasarinya?
Ketahui beberapa penyebab umum di balik fenomena ini dan memberikan solusi yang mungkin membantu.
Satu dari penyebab utama bayi menangis setiap Maghrib adalah rasa lapar atau kedinginan.
Pada saat inilah, suhu udara seringkali turun, dan bayi mungkin merasa tidak nyaman.
Pastikan bayi sudah kenyang dan pakailah pakaian yang sesuai dengan suhu ruangan.
Perut kembung sering menjadi penyebab utama bayi menangis, terutama di sore hari. Ini bisa disebabkan oleh udara yang tertelan selama menyusui atau mungkin karena jenis makanan tertentu.
Hindari memberikan makanan yang dapat menyebabkan gas berlebihan, dan cobalah untuk melakukan pijatan lembut pada perut bayi.
Bayi yang kecapekan atau merasa terlalu distimulasi selama hari bisa menunjukkan perilaku menangis ekstra di waktu Maghrib.
Pastikan bayi mendapatkan cukup waktu tidur dan hindari rangsangan yang berlebihan selama hari.
Infeksi telinga atau masalah kesehatan lainnya dapat menjadi penyebab bayi menangis di waktu Maghrib.
Baca Juga: Penting untuk Tahu, Penyebab Bayi Baru Lahir Tidak Menangis dan Cara Mengatasinya
Perhatikan tanda-tanda infeksi telinga seperti sering menyentuh atau menarik telinga. Jika Moms curiga ada masalah kesehatan, segera konsultasikan dengan dokter.
Rutinitas tidur yang tidak teratur atau perubahan jam tidur dapat memengaruhi pola tidur bayi.
Cobalah untuk menciptakan rutinitas tidur yang konsisten dan nyaman bagi bayi.
- Pastikan bayi sudah kenyang sebelum Maghrib.
- Pakaian bayi dengan sesuai suhu ruangan.
- Lakukan pijatan perut lembut untuk mengurangi kembung.
- Hindari rangsangan yang berlebihan selama hari.
- Ciptakan rutinitas tidur yang konsisten.
Dengan memahami penyebab umum bayi menangis setiap Maghrib dan menerapkan solusi yang tepat, Moms dapat membantu menciptakan lingkungan yang nyaman dan memastikan kesejahteraan bayi.
Jika masalah berlanjut, selalu bijak untuk berkonsultasi dengan dokter anak untuk evaluasi lebih lanjut.
Sebagian isi artikel ini ditulis dengan menggunakan bantuan kecerdasan buatan.
Baca Juga: Sudah Kenyang dan Sudah Tidur, Mengapa Bayi Masih Rewel Terus?
Dorong Bapak Lebih Aktif dalam Pengasuhan, Sekolah Cikal Gelar Acara 'Main Sama Bapak' Bersama Keluarga Kita dan WWF Indonesia
Penulis | : | Poetri Hanzani |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR