Nakita.id - Moms mungkin bertanya-tanya, bisakah susu mencegah stunting? Ini jawabannya!
Stunting, atau pertumbuhan terhambat, merupakan permasalahan kesehatan masyarakat yang serius.
Dampak stunting tidak hanya terlihat secara fisik pada tinggi badan anak yang lebih pendek dari seharusnya.
Tetapi juga dapat memengaruhi perkembangan kognitif dan kemampuan belajar anak.
Dalam upaya mencegah stunting, peran gizi menjadi faktor kunci, dan salah satu makanan yang sering dibahas dalam konteks ini adalah susu.
Susu, khususnya susu sapi, secara alami mengandung berbagai nutrisi penting yang diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan anak-anak.
Kandungan gizi susu meliputi protein, kalsium, vitamin D, vitamin B12, dan zat besi, semuanya berperan dalam mendukung kesehatan tulang, otak, dan sistem kekebalan tubuh.
Oleh karena itu, susu sering dianggap sebagai paket nutrisi lengkap, terutama dalam pertumbuhan awal anak.
Protein adalah salah satu komponen utama dalam susu yang memiliki peran penting dalam pertumbuhan dan perkembangan anak-anak.
Protein dalam susu memiliki profil asam amino yang lengkap, yang diperlukan untuk pembentukan jaringan tubuh, termasuk otot dan organ vital.
Kekurangan protein dapat menyebabkan pertumbuhan terhambat, dan inilah salah satu alasan mengapa susu sering dianggap sebagai sumber protein yang baik untuk anak-anak.
Baca Juga: Manfaat Sawi untuk Mencegah Stunting pada Anak, Ini Kandungan Kekayaan Gizinya
Namun, perlu diingat bahwa kebutuhan protein anak-anak berbeda-beda berdasarkan usia, berat badan, dan tingkat aktivitas.
Oleh karena itu, penting untuk memastikan bahwa asupan protein dari susu dan makanan lainnya sesuai dengan kebutuhan individu anak.
Kalsium adalah mineral penting lainnya yang ditemukan dalam susu.
Kalsium sangat diperlukan untuk pembentukan tulang dan gigi yang kuat pada masa pertumbuhan.
Anak-anak yang tidak mendapatkan cukup kalsium dalam diet mereka mungkin mengalami masalah pertumbuhan tulang dan memiliki risiko tinggi mengalami pengeroposan tulang di kemudian hari.
Oleh karena itu, memasukkan susu dalam pola makan anak dapat membantu memenuhi kebutuhan kalsium mereka.
Susu juga merupakan sumber vitamin D, yang bekerja sama dengan kalsium untuk menjaga kesehatan tulang.
Vitamin D membantu tubuh menyerap kalsium dari makanan dan memastikan bahwa kalsium tersebut dapat digunakan dengan efisien untuk membangun dan memperbaiki jaringan tulang.
Paparan sinar matahari juga merupakan sumber alami vitamin D, tetapi kekurangan paparan sinar matahari atau asupan makanan yang kurang dapat menyebabkan kekurangan vitamin D.
Susu, oleh karena itu, dapat menjadi kontributor penting untuk memenuhi kebutuhan vitamin D anak-anak.
Vitamin B12, yang juga ditemukan dalam susu, memainkan peran penting dalam fungsi sistem saraf dan produksi energi.
Baca Juga: Mengapa Anak Stunting Mudah Sakit, Apa Hubungan dan Bagaimana Cara Perawatannya?
Kekurangan vitamin B12 pada anak-anak dapat menyebabkan masalah perkembangan saraf dan penurunan energi.
Dengan memasukkan susu dalam pola makan anak-anak, orangtua dapat membantu memastikan bahwa anak-anak mendapatkan asupan vitamin B12 yang cukup untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan mereka.
Anemia, atau kekurangan zat besi, adalah masalah kesehatan umum pada anak-anak yang dapat memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan mereka.
Zat besi ditemukan dalam jumlah signifikan dalam susu, dan konsumsi yang cukup dapat membantu mencegah anemia.
Zat besi berperan dalam membentuk hemoglobin, yang mengangkut oksigen dalam darah.
Anak-anak yang kekurangan zat besi mungkin mengalami kelelahan, gangguan konsentrasi, dan pertumbuhan yang terhambat.
Meskipun susu dapat memberikan berbagai nutrisi penting, penting untuk diingat bahwa setiap anak berbeda.
Beberapa anak mungkin memiliki alergi susu atau intoleransi laktosa, yang membuat konsumsi susu sulit.
Dalam kasus seperti ini, penting untuk mencari sumber alternatif nutrisi yang memenuhi kebutuhan anak.
Selain itu, ada makanan lain yang juga dapat memberikan nutrisi yang dibutuhkan untuk pertumbuhan anak-anak.
Daging, ikan, telur, kacang-kacangan, sayuran hijau, dan buah-buahan adalah contoh makanan lain yang kaya akan protein, kalsium, vitamin, dan mineral penting.
Baca Juga: 5 Ide Resep MPASI Anti Stunting untuk Bayi 8 Bulan, Coba Buat Yuk!
Serunya Van Houten Baking Competition 2024, dari Online Challenge Jadi Final Offline
Penulis | : | Diah Puspita Ningrum |
Editor | : | Diah Puspita Ningrum |
KOMENTAR