Nakita.id - Saat anak sakit, mengajak mereka berobat ke dokter bisa menjadi tugas yang menantang.
Banyak anak merasa takut atau enggan pergi ke dokter karena berbagai alasan, seperti takut jarum, khawatir dengan prosedur medis, atau bahkan hanya karena takut berada di lingkungan klinik atau rumah sakit.
Namun, penting bagi orangtua untuk memastikan kesehatan anak dengan membujuk mereka agar berani berobat ke dokter.
Berikut adalah beberapa tips bijak yang dapat membantu Moms dalam mengatasi tantangan ini.
Salah satu langkah pertama yang perlu diambil adalah membuka saluran komunikasi yang jujur dengan anak.
Berbicaralah dengan lembut dan dengarkan kekhawatiran atau ketakutan yang mereka miliki.
Jelaskan dengan sederhana mengapa pergi ke dokter itu penting dan bagaimana itu akan membantu mereka pulih lebih cepat.
Sesuaikan cara Moms berbicara dengan usia anak.
Gunakan bahasa yang sesuai dan hindari istilah medis yang mungkin membuat mereka semakin takut.
Ceritakan proses perawatan dengan cara yang lebih ramah anak, seperti mengatakan bahwa dokter akan membantu "menyelamatkan hari" atau "menjadi pahlawan kesehatan".
Berikan anak pilihan dan kontrol sejauh mungkin.
Baca Juga: Inovasi Puskesmas Ramah Anak untuk Kurangi Rasa Takut dan Trauma Si Kecil Saat Berobat
Misalnya, biarkan mereka memilih mainan atau boneka yang akan mereka bawa ke dokter atau pilih warna plester yang akan digunakan setelah suntikan.
Memberi mereka sedikit kendali dapat membantu mengurangi kecemasan.
Bagi anak yang belum pernah berobat ke dokter sebelumnya, berikan cerita positif tentang pengalaman teman sebayanya atau anggota keluarga yang telah pergi ke dokter dan merasa lebih baik setelahnya.
Ini dapat membantu mengubah persepsi anak terhadap kunjungan ke dokter.
Saat mengajak anak berobat, jangan hanya berfokus pada tujuan medis.
Kenalkan dokter sebagai seseorang yang bisa diandalkan dan membantu, seperti teman yang baik.
Ajak anak untuk bertemu dokter sebelumnya jika memungkinkan, sehingga mereka dapat merasa lebih nyaman saat hari periksa tiba.
Manfaatkan imajinasi anak dengan bermain peran.
Jadikan perawatan medis seperti permainan dokter-dokteran di rumah.
Biarkan mereka menjadi "dokter" yang merawat boneka atau mainan mereka terlebih dahulu sebelum benar-benar pergi ke dokter.
Ini dapat mengurangi ketakutan mereka.
Baca Juga: Tak Banyak yang Tahu, Berikut Rincian Biaya Berobat ke Posyandu
Jangan menggunakan ancaman atau hukuman untuk membujuk anak pergi ke dokter.
Ini hanya akan meningkatkan ketegangan dan membuat pengalaman menjadi lebih buruk.
Sebaliknya, berikan pujian dan insentif positif setelah mereka berhasil menyelesaikan kunjungan ke dokter.
Setelah kunjungan ke dokter selesai, berikan hadiah kecil sebagai bentuk penghargaan atas keberanian mereka.
Ini dapat membantu menciptakan hubungan positif antara pengalaman berobat dan sesuatu yang menyenangkan.
Orangtua memiliki pengaruh besar terhadap sikap anak terhadap kesehatan dan perawatan medis.
Jika Moms menunjukkan kekhawatiran yang berlebihan, anak mungkin merasa bahwa ada sesuatu yang benar-benar buruk.
Tetaplah tenang dan tunjukkan bahwa pergi ke dokter adalah langkah yang normal dan positif.
Akhirnya, pastikan bahwa seluruh pengalaman berobat ke dokter dihadirkan dengan suasana positif.
Jika anak merasakan dukungan dan kepedulian dari orangtua, mereka akan lebih cenderung merasa nyaman dan berani untuk pergi ke dokter di masa depan.
Dengan memahami kekhawatiran anak dan menerapkan tips-tips di atas, orangtua dapat membujuk anak mereka agar lebih berani dan nyaman dalam menghadapi kunjungan ke dokter.
Ini bukan hanya investasi dalam kesehatan fisik anak tetapi juga membangun fondasi positif terhadap perawatan kesehatan di masa depan.
Baca Juga: Daftar Alamat Lengkap Puskesmas Kota Bogor, Berobat Bawa BPJS!
Penulis | : | Kirana Riyantika |
Editor | : | Kirana Riyantika |
KOMENTAR