Rokok mengandung zat-zat kimia yang dapat merusak kolagen dan elastin, menyebabkan kulit kehilangan kekencangan dan menyebabkan garis-garis halus serta kerutan.
Selain itu, merokok dapat menyebabkan perubahan warna kulit, memberikan tampilan yang lebih kusam dan tidak sehat.
Paparan polusi udara, termasuk asap kendaraan dan polutan lainnya, dapat menyebabkan kerusakan pada kulit.
Partikel-partikel halus dalam udara dapat meresap ke dalam pori-pori kulit dan menyebabkan peradangan, merusak kolagen, serta menyebabkan kerusakan sel kulit.
Membersihkan wajah secara teratur dan menggunakan produk pembersih yang dapat mengangkat kotoran dan polutan dapat membantu menjaga kesehatan kulit.
Pentingnya asupan nutrisi yang seimbang tidak dapat diabaikan ketika membicarakan kesehatan kulit.
Kurangnya nutrisi seperti vitamin C, vitamin E, dan antioksidan lainnya dapat memperlambat proses regenerasi sel kulit dan meningkatkan risiko kerusakan kulit.
Makanan yang kaya akan nutrisi, seperti buah-buahan, sayuran, dan makanan berprotein tinggi, dapat membantu kulit tetap sehat dan muda.
Tidur yang cukup memiliki peran penting dalam proses regenerasi dan pemulihan kulit.
Saat tidur, tubuh melepaskan hormon pertumbuhan yang membantu memperbaiki sel-sel kulit dan merangsang produksi kolagen.
Kurang tidur dapat menyebabkan penumpukan stres pada tubuh, meningkatkan produksi hormon stres, dan mempercepat proses penuaan kulit.
Baca Juga: Gak Cukup Hanya dengan Makanan Sehat, Ini Rekomendasi Vitamin untuk Cegah Penuaan Dini
Pentingnya Penanganan yang Tepat, RSIA Bunda Jakarta Miliki Perawatan Khusus untuk Bayi Prematur
Penulis | : | Diah Puspita Ningrum |
Editor | : | Diah Puspita Ningrum |
KOMENTAR