Kondom tidak memiliki dampak langsung pada kesuburan.
Setelah penggunaan kondom dihentikan, tubuh kembali ke siklus reproduksi normal, membuatnya aman digunakan untuk jangka waktu tertentu tanpa mengganggu rencana perencanaan keluarga jangka panjang.
Setelah mengetahui kelebihan kondom, Moms perlu menyimak kekurangannya.
Supaya Moms bisa menimbang-nimbang apakah alat kontrasepsi ini tepat.
Beberapa individu mungkin mengalami reaksi alergi terhadap lateks, bahan umum yang digunakan dalam pembuatan kondom.
Hal ini dapat menyebabkan iritasi kulit atau reaksi alergi. Untuk mengatasi masalah ini, kondom alternatif yang terbuat dari bahan poliuretan atau poliisoprena dapat dipertimbangkan.
Efektivitas kondom tergantung pada penggunaan yang benar dan konsisten.
Kondom yang digunakan secara tidak benar atau dilepas terlalu dini dapat mengurangi tingkat keamanan kontrasepsi.
Kepatuhan yang rendah dapat meningkatkan risiko kegagalan.
Beberapa individu mengklaim bahwa penggunaan kondom dapat mengurangi sensasi seksual, meskipun sebagian besar produsen telah berusaha untuk meningkatkan desain dan bahan kondom untuk meminimalkan dampak ini.
Kondom memerlukan kerjasama dari kedua pasangan untuk memastikan pemasangan yang benar dan penggunaan yang tepat.
Faktor-faktor seperti ketidaknyamanan atau penolakan dari pasangan dapat mempengaruhi kepatuhan.
Meskipun memiliki tingkat keberhasilan yang tinggi, kondom bukan metode kontrasepsi yang 100% efektif melawan kehamilan.
Ada selalu risiko kecil kegagalan, terutama jika kondom robek atau terpasang dengan tidak benar.
Baca Juga: Biaya Pengobatan Bayi Kuning dengan Fototerapi Lengkap dengan Tips Perawatannya
Toys Kingdom dan MilkLife Wujudkan Senyum Anak Negeri untuk Anak-anak di Desa Mbuit
Penulis | : | Kirana Riyantika |
Editor | : | Kirana Riyantika |
KOMENTAR