Nakita.id - Bayi berat badan menurun 2 bulan berturut-turut tentu saja membuat para orang tua khawatir.
Mengingat berat badan menjadi sebuah standar penting untuk memastikan bayi bertumbuh kembang secara optimal.
Turunnya berat badan bayi bisa disebabkan oleh berbagai hal.
Mulai dari nafsu makan anak yang turun hingga indikasi anak mengalami infeksi yang menyebabkan turunnya berat badan.
Sebelum Moms panik, Moms harus tahu kondisi normal bayi kehilangan berat badan.
Melansir dari laman Healthline, bayi yang masih menyusu biasanya akan kehilangan 7-8% berat badannya saat lahir di hari-hari pertama.
Ketika bayi berusia 2 minggu, bayi akan kembali naik berat badan.
Menginjak usia satu tahu, berat badan anak normalnya menjadi 3 kali lipat dari berat badan lahir.
Meski begitu, bayi bisa saja tidak mendapatkan berat seperti yang diharapkan.
1. Gangguan Kesehatan
Bayi yang mengalami penurunan berat badan mungkin menghadapi masalah kesehatan tertentu, seperti infeksi atau gangguan pencernaan.
Baca Juga: Tips Ampuh Mengatasi Berat Badan Seret pada Bayi, Salah Satunya Perbaiki Pola Menyusui
Penyakit seperti diare, infeksi saluran pernapasan, atau masalah gastrointestinal dapat menghambat penyerapan nutrisi.
Kondisi-kondisi tersebut dapat menyebabkan penurunan berat badan.
2. Pemberian ASI yang Tidak Optimal
Jika bayi hanya diberikan air susu ibu (ASI) dan mengalami kesulitan menyusui atau ibu memiliki produksi ASI yang rendah, bayi mungkin tidak mendapatkan cukup nutrisi yang dibutuhkan untuk pertumbuhan yang optimal.
Pemberian ASI yang cukup sangat penting agar tumbuh kembang anak optimal.
3. Pola Makan yang Tidak Tepat
Perubahan pola makan bayi atau memulai makanan padat terlalu dini bisa menjadi penyebab penurunan berat badan.
Penting untuk memastikan bahwa bayi mendapatkan nutrisi yang seimbang sesuai dengan usianya.
4. Stres atau Gangguan Psikologis
Faktor-faktor psikologis, seperti stres atau ketidaknyamanan emosional, dapat memengaruhi nafsu makan bayi.
Perubahan lingkungan atau kehadiran orang asing di sekitarnya dapat menyebabkan stres pada bayi.
Baca Juga: Cara Merawat Bayi Prematur agar Naik Berat Badan dengan Optimal, Simak Moms!
1. Konsultasi dengan Dokter
Langkah pertama yang perlu diambil adalah berkonsultasi dengan dokter.
Dokter dapat melakukan pemeriksaan menyeluruh untuk menentukan penyebab penurunan berat badan dan memberikan saran yang sesuai dengan kondisi bayi.
2. Perbaikan Pola Makan
Pastikan bahwa bayi mendapatkan nutrisi yang cukup melalui perbaikan pola makan.
Jika bayi disusui, pastikan bahwa ibu memiliki produksi ASI yang mencukupi atau dapat mengonsultasikan dengan ahli gizi untuk mendapatkan saran tentang makanan bayi yang tepat.
3. Frekuensi Menyusui
Bayi yang disusui sebaiknya diberikan ASI sesering mungkin, bahkan pada malam hari.
Jika bayi minum susu formula, pastikan bahwa jumlah formula yang diberikan sesuai dengan rekomendasi dokter atau ahli gizi.
4. Makanan Tambahan
Jika bayi sudah mencapai usia di mana makanan padat dapat diperkenalkan, tambahkan makanan tambahan yang kaya nutrisi ke dalam dietnya.
Pilih makanan seperti bubur sereal, puree sayuran, dan buah-buahan yang dapat memberikan nutrisi tambahan.
5. Pemberian Nutrisi Tambahan
Dokter mungkin merekomendasikan suplemen atau nutrisi tambahan yang sesuai untuk membantu menaikkan berat badan bayi.
Ini mungkin diperlukan jika bayi memiliki kesulitan dalam mendapatkan nutrisi dari makanan atau ASI saja.
Pentingnya Penanganan yang Tepat, RSIA Bunda Jakarta Miliki Perawatan Khusus untuk Bayi Prematur
Penulis | : | Diah Puspita Ningrum |
Editor | : | Diah Puspita Ningrum |
KOMENTAR