Nakita.id - Dalam upaya menciptakan keluarga sehat anak berprestasi, Moms harus paham pentingnya pemberian imunisasi untuk anak.
Imunisasi bisa membantu membentuk ketahanan tubuh anak terhadap penyakit tertentu, sehingga terbentuklah keluarga sehat.
Pemberian imunisasi dasar merupakan satu upaya membentuk kekebalan tubuh anak sehingga bisa mencegah penularan penyakit berbahaya.
Anak harus mendapatkan imunisasi dasar anak sesuai jadwal yang ditentukan oleh Kemenkes dan IDAI.
Anggota keluarga yang sehat bisa mendukung anak berprestasi baik akademik maupun non akademik.
Kali ini, akan dibahas mengenai imunisasi wajib bagi anak hingga usia 2 tahun.
Melansir laman resmi Puskesmas Kuta Utara, berikut ulasannya.
- BCG: diberikan satu kali pada usia 0-1 bulan.
- Hepatitis B: diberikan 4 kali, mulai dari 24 jam setelah bayi lahir kemudian anak usia 2, 3, dan 4 bulan. Vaksin Hepatitis B booster diberikan bayi berusia 18 bulan.
- DPT: diberikan 3 kali yaitu pada usia 2, 3, dan 4 bulan. Semenatra vaksin DPT booster diberikan pada anak usia 18 bulan dan 5-7 tahun.
- Polio oral: diberikan pada bayi lahir sampai usia 1 bulan, lalu berulang setiap bulan yaitu 2, 3, dan 4 bulan.
Baca Juga: Keluarga Sehat Anak Berprestasi Terwujud, Segini Kebutuhan ASI untuk Bayi yang Sudah Diberi MPASI
- Polio suntik: diberikan usia 2, 3 , dan 4 bulan.
- HiB: diberikan pada usia 2, 3, dan 4 bulan sementara vaksin booster diberikan satu kali usia 18 bulan.
- PCV: diberikan pada usia 2, 4, dan 6 bulan. Vaksin booster PCV diberikan pada usia 12-15 bulan.
- Rotavirus: Imunisasi rotavirus pentavalen diberikan 3 kali, yaitu dosis pertama pada usia 6-12 minggu dengan pemberian dosis kedua dan ketiga diberikan 4-10 minggu setelahnya. Pemberian imunisasi Rotavirus harus selesai pada anak usia 32 minggu.
- Inflenza: diberikann saat anak berusia 6 bulan, dilanjutkan dengan pemberian imunisasi influenza setahun sekali sejak usia 18 bulan hingga 18 tahun.
- Japanese Enchephalitis (JE): diberikan pada usia 9 bulan. Dilanjutkan dengan JE booster pada anak usia 2-3 tahun.
- MMR: imunisasi MMR diberikan saat anak masuk usia 9 bulan. Dilanjutkan booster MMR pada anak berusia 18 bulan atau ketika memasuki usia 5-7 tahun.
- Hepatitis A: diberikan 2 kali sejak usia 12 bulan. Untuk dosis kedua diberikan 6-12 bulan setelah pemberian dosis pertama.
- Varisela: diberikan ketika anak berusia 12-18 bulan, lalu untuk dosis kedua 6 minggu sampai 3 bulan dari dosis pertama.
Itulah dia penjelasan mengenai imunisasi wajib anak 2 tahun demi menciptakan keluarga sehat anak berprestasi.
Pastikan anak mendapatkan secara lengkap dan sesuai jadwalnya ya Moms.
Beberapa jenis imunisasi bisa memberikan efek demam pada anak.
Melansir dari Parenting Firstcry, demam setelah imunisasi menandakan bahwa sistem kekebalan anak merespons vaksinasi tersebut.
Meski wajar, Moms mungkin bertanya-tanya mengapa setelah imunisasi anak justru mengalami demam.
Rupanya, vaksinasi mencegah penyakit menginfeksi tubuh, dengan mempersiapkan sistem kekebalan tubuh untuk melawan ancaman potensial.
Bahan dalam vaksin terdiri dari organisme (virus/bakteri) yang menyebabkan infeksi yang memerlukan atau diharapkan perlindungan.
Kemampuan organisme ini yang nantinya akan menyebabkan penyakit pada penerima melemah.
- Tidak melapisi anak dengan pakaian tebal
- Beri anak banyak cairan
- Jaga ruangan berventilasi baik
- Berikan obat penurun demam bila perlu
Demikian penjelasan mengenai imunisasi wajib anak 2 tahun serta penanganan demam setelah imunisasi dalam upaya menciptakan keluarga sehat anak berprestasi. Semoga bermanfaat!
Baca Juga: Keluarga Sehat Anak Berprestasi, Tips Hamil Sehat Sampai Melahirkan yang Perlu Bumil Ketahui
Terancam Jadi Tersangka, Vadel Badjideh Bersumpah Tak Lakukan Apapun pada Anak Nikita Mirzani
Penulis | : | Kirana Riyantika |
Editor | : | Kirana Riyantika |
KOMENTAR