Nakita.id - Kenali apa saja mitos vs fakta bahaya USG kehamilan agar Moms tidak khawatir berlebihan.
Ultrasonografi (USG) telah menjadi alat penting dalam perawatan kehamilan.
USG dapat memberikan pandangan ke dalam dunia janin yang berkembang.
Namun, seiring dengan banyaknya informasi, muncul pula mitos-mitos seputar penggunaan USG selama kehamilan.
Melansir dari berbagai sumber, berikut ini adalah mitos vs fakta mengenai bahaya USG kehamilan.
1. Mitos: USG dapat menyebabkan kerusakan pada janin
Fakta: Ini adalah salah satu mitos yang paling umum terkait USG kehamilan.
Sejauh ini, penelitian ilmiah tidak mendukung klaim bahwa USG menyebabkan kerusakan pada janin.
Teknologi USG menggunakan gelombang suara yang aman dan tidak bersifat ionisasi, sehingga tidak memiliki potensi untuk merusak sel atau jaringan tubuh.
Dalam kondisi normal dan diawasi oleh profesional kesehatan yang terlatih, USG dianggap aman untuk digunakan selama kehamilan.
2. Mitos: Semakin sering USG dilakukan, semakin baik
Baca Juga: Menunggu Momen Kelahiran? Ini Cara Mengetahui Kepala Janin Sudah di Bawah Tanpa USG
Fakta: Meskipun USG memberikan banyak manfaat, terlalu seringnya pemeriksaan USG tidak selalu dianjurkan.
Pemindaian yang terlalu sering bisa meningkatkan kecemasan ibu hamil tanpa memberikan manfaat tambahan pada hasil kehamilan.
Profesional kesehatan umumnya merekomendasikan USG hanya pada waktu-waktu tertentu selama kehamilan, kecuali ada indikasi medis yang jelas.
3. Mitos: USG dapat menyebabkan keguguran
Fakta: Klaim bahwa USG dapat menyebabkan keguguran tidak memiliki dasar ilmiah.
Sebaliknya, USG dapat membantu mendeteksi potensi masalah kesehatan yang mungkin dapat diatasi sebelum menyebabkan keguguran.
Risiko keguguran biasanya terkait dengan faktor genetik atau masalah kesehatan yang ada, bukan karena penggunaan USG yang benar.
4. Mitos: Jenis kelamin janin dapat dipastikan dengan metode USG
Fakta: USG dapat memberikan perkiraan jenis kelamin janin, tetapi hasilnya tidak selalu akurat.
Banyak faktor, seperti posisi janin atau ketidakjelasan gambar, dapat mempengaruhi keakuratan prediksi jenis kelamin.
Jika Moms ingin kepastian, metode medis seperti tes DNA adalah pilihan yang lebih akurat.
Baca Juga: Kisaran Biaya USG Kehamilan di Jakarta, Penting untuk Anggaran Keuangan Selama Hamil
5. Mitos: USG dapat menyebabkan kelainan kanker pada janin
Fakta: Tidak ada bukti yang menunjukkan keterkaitan antara USG dan kelainan kanker pada janin.
Penggunaan USG yang sesuai pedoman medis dianggap aman dan tidak meningkatkan risiko kanker pada janin.
Kelainan kanker pada janin lebih sering terkait dengan faktor genetik atau paparan zat berbahaya selama kehamilan.
6. Mitos: USG hanya diperlukan jika ada masalah pada kehamilan
Fakta: Pemindaian USG tidak hanya diperlukan ketika ada masalah.
USG rutin juga penting untuk memantau perkembangan normal janin dan memastikan kesehatan ibu hamil.
Pemantauan teratur dapat membantu mendeteksi potensi masalah sejak dini dan memberikan kesempatan untuk pengelolaan yang lebih baik.
7. Mitos: USG dapat menyebabkan autis pada anak
Fakta: Tidak ada bukti yang mendukung klaim bahwa USG dapat menyebabkan autis pada anak yang sedang dikandung.
Autisme memiliki faktor risiko yang kompleks dan belum sepenuhnya dipahami.
Baca Juga: Kapan Janin Bisa Terlihat di USG, Ini Tahapan Perkembangan yang Harus Moms Tahu
Pemindaian USG yang aman dan sesuai dengan pedoman medis tidak meningkatkan risiko perkembangan autis pada janin.
Dalam menghadapi pilihan terkait USG selama kehamilan, Moms disarankan untuk mendapatkan informasi dari sumber-sumber tepercaya dan berkonsultasi dengan profesional kesehatan.
Meskipun mitos seputar bahaya USG dapat menimbulkan kekhawatiran, fakta ilmiah menunjukkan bahwa penggunaan USG yang benar dan sesuai pedoman medis umumnya aman dan memberikan manfaat yang signifikan dalam pemantauan kehamilan.
Penting untuk menggali pengetahuan dan membuat keputusan yang informasional untuk kesehatan Moms dan bayi yang sedang dikandung.
Tips Masak Praktis dan Tetap Bergizi untuk Keluarga Tercinta, Moms yang Sibuk Bisa Coba Juga!
Penulis | : | Diah Puspita Ningrum |
Editor | : | Diah Puspita Ningrum |
KOMENTAR