Anak akan belajar memahami bahwa kekayaan dan sumber daya seharusnya didistribusikan secara adil di masyarakat.
Ini merupakan langkah awal dalam membentuk pandangan kritis terhadap ketidaksetaraan.
Sekaligus, memotivasi anak untuk berkontribusi dalam menciptakan masyarakat yang lebih adil.
Ketika anak terlibat dalam kegiatan berzakat, anak akan belajar untuk bersyukur atas apa yang dimiliki.
Ini membantu mencegah terbentuknya sikap serakah dan membangun rasa syukur dalam dirinya.
Selain itu, anak yang bersyukur cenderung lebih bahagia dan mampu mengatasi tantangan hidup dengan lebih baik.
Pengajaran berzakat secara tidak langsung mengarah pada pembentukan karakter berbasis nilai.
Anak yang terlibat dalam kegiatan berzakat akan mengembangkan sifat-sifat seperti kejujuran, kerja sama, dan tanggung jawab.
Selain itu, anak juga akan menyadari bahwa nilai-nilai ini sangat penting dalam membentuk pribadi yang baik dan berkualitas.
Mengajarkan anak berzakat juga membantu menciptakan keseimbangan dalam hidupnya.
Anak akan memahami bahwa hidup bukan hanya tentang mencari keuntungan pribadi, tetapi juga tentang memberikan dan berbagi.
Baca Juga: Happy Moms Happy Ramadan Wajib Tahu Niat Zakat Fitrah untuk Diri Sendiri, Anak-anak, dan Keluarga
Melebarkan Sayap Hingga Mancanegara, Natasha Rizky Gelar Exhibition Perdana di Jepang
Penulis | : | Shannon Leonette |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR