Sebaliknya, fokuslah pada manfaat dan keuntungan yang akan didapat dari kerjasama dalam pekerjaan rumah, baik bagi Moms maupun bagi hubungan pernikahan secara keseluruhan.
Agar lebih mudah dipahami dan dijalankan oleh suami, tentukan tugas-tugas spesifik yang ingin Moms minta bantuannya.
Misalnya, mintalah suami untuk membantu membersihkan dapur setelah makan malam, atau mengurus cucian pada hari tertentu dalam seminggu.
Dengan menentukan tugas secara spesifik, suami akan lebih mudah memahami apa yang diharapkan darinya dan lebih siap untuk turut serta membantu.
Saat suami telah bersedia turut serta membantu dalam pekerjaan rumah, penting untuk menghargai dan memberikan penghargaan atas kontribusinya.
Berikan pujian dan ucapan terima kasih ketika suami telah menyelesaikan tugasnya dengan baik.
Hal ini akan membuatnya merasa dihargai dan termotivasi untuk terus berpartisipasi dalam pembagian tugas rumah tangga.
Buatlah jadwal atau waktu khusus untuk berbicara tentang pembagian tugas rumah tangga secara teratur.
Dengan melakukan komunikasi yang teratur, Moms dan suami dapat terus memantau progres dan mengevaluasi kembali apa yang telah dilakukan serta apa yang perlu diperbaiki.
Diskusikan juga perubahan-perubahan yang mungkin terjadi dalam jadwal atau kebutuhan rumah tangga sehingga Moms dapat menyesuaikan pembagian tugas sesuai kebutuhan.
Ajak suami untuk berpartisipasi dalam perencanaan dan pengaturan rumah tangga.
Penulis | : | Aullia Rachma Puteri |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR