Sebaiknya hindari makanan ini dan pilih makanan yang lebih rendah lemak.
Makanan asam seperti jeruk, tomat, dan minuman berkarbonasi dapat menyebabkan iritasi pada luka.
Sebaiknya hindari makanan dan minuman yang mengandung asam.
Konsumsi garam berlebihan dapat meningkatkan risiko peradangan dan pembengkakan.
Hindari makanan yang tinggi garam seperti makanan olahan, camilan asin, dan makanan cepat saji.
Minuman beralkohol dapat mengganggu proses penyembuhan dan meningkatkan risiko infeksi. Hindari minuman beralkohol selama masa pemulihan.
Makanan berserat kasar seperti sayuran mentah, buah-buahan dengan biji, dan roti gandum dapat menyebabkan iritasi pada luka.
Sebaiknya pilih makanan yang lebih lembut dan mudah dicerna.
Selain menghindari pantangan makanan, penting juga untuk memperhatikan nutrisi yang tepat untuk membantu dalam proses penyembuhan. Berikut adalah panduan nutrisi pascaoperasi setelah anak sunat:
Protein sangat penting untuk mempercepat penyembuhan luka dan memperbaiki jaringan tubuh.
Pilih makanan tinggi protein seperti daging tanpa lemak, ikan, telur, kacang-kacangan, dan produk susu rendah lemak.
Baca Juga: Manfaat Sunat untuk Kesehatan, Bisa Kurangi Risiko Kanker pada Si Kecil
Penulis | : | Aullia Rachma Puteri |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR