Ajak mereka untuk membantu mencuci sayur, mencampur bumbu, atau bahkan merapikan nasi di piring.
Rasa kebanggaan karena berpartisipasi dalam proses membuat makanan dapat membantu mengatasi keengganan mereka.
Jika balita tetap menolak nasi, berikan alternatif makanan yang kaya nutrisi seperti kentang, ubi, atau pasta gandum utuh.
Pastikan makanan pengganti tersebut tetap memberikan nutrisi yang dibutuhkan untuk pertumbuhan Si Kecil.
Pastikan jadwal makan balita teratur dan tidak terlalu berdekatan dengan waktu minum susu atau cemilan.
Hindari memberikan makanan berat saat mereka sudah merasa kenyang.
Jika masalah berlanjut, konsultasikan dengan dokter atau ahli gizi. Mereka dapat memberikan saran yang sesuai dengan kebutuhan khusus balita dan mengevaluasi apakah ada masalah kesehatan yang mendasarinya.
Balita susah makan nasi mungkin menjadi tantangan, tetapi dengan kesabaran dan pendekatan yang tepat, Moms dapat membantu mengatasi masalah ini.
Kombinasikan antara variasi makanan, kreativitas dalam penyajian, dan konsultasi dengan ahli untuk memberikan dukungan terbaik bagi tumbuh kembang Si Kecil.
Dengan menerapkan tips-tips di atas, diharapkan masalah balita susah makan nasi dapat diatasi, dan Si Kecil dapat tumbuh sehat dan kuat. Semoga artikel ini bermanfaat bagi orangtua yang menghadapi tantangan serupa.
Sebagian isi artikel ini ditulis menggunakan teknologi kecerdasan buatan.
Perbedaan Anak Aktif dan Hiperaktif, Kenali dan Awasi Agar Tidak Disalahartikan
Penulis | : | Poetri Hanzani |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR