Nakita.id - Bayi kuning kurang ASI sering menjadi hal yang dikhawatirkan oleh para ibu.
Kuning pada bayi adalah kondisi yang umum terjadi pada beberapa hari pertama setelah kelahiran.
Hal ini disebabkan oleh penumpukan bilirubin, zat yang dihasilkan saat tubuh memecah sel darah merah yang sudah tua.
Normalnya, tubuh bayi mampu membuang bilirubin melalui hati dan keluarkan dari tubuh melalui kotoran.
Namun, pada beberapa kasus, seperti bayi yang mendapat ASI kurang, proses ini bisa terganggu.
Bayi kuning yang disebabkan oleh kurangnya pemberian ASI umumnya disebabkan oleh produksi ASI yang belum stabil pada hari-hari pertama setelah kelahiran.
ASI yang kurang dikonsumsi bayi bisa membuat bayi tidak mendapatkan cukup cairan dan nutrisi yang diperlukan untuk membantu tubuhnya mengeluarkan bilirubin secara efektif.
Selain itu, kurangnya pemberian ASI juga dapat mengganggu proses pencernaan dan penyerapan nutrisi yang diperlukan untuk membantu hati memproses bilirubin.
Tanda-tanda bayi kuning bisa mulai muncul dalam beberapa hari setelah kelahiran.
Beberapa tanda yang perlu diperhatikan oleh ibu adalah:
- Kulit Kuning: Kulit bayi tampak kekuningan, terutama di bagian mata, kulit, dan lidah.
Baca Juga: Biaya Pengobatan Bayi Kuning dengan Fototerapi Lengkap dengan Tips Perawatannya
- Sklera Mata Kuning: Bagian putih mata bayi (sklera) juga dapat tampak kuning.
- Ketidakaktifan: Bayi mungkin tampak lebih mengantuk dan kurang aktif dari biasanya.
- Muntah atau Muntah Hijau: Bayi mungkin muntah atau mengalami muntah hijau.
- Kotoran Tidak Normal: Kotoran bayi mungkin tampak lebih pucat dari biasanya.
Jika bayi menunjukkan tanda-tanda kuning dan Moms menyadari bahwa kurangnya pemberian ASI mungkin menjadi faktor penyebabnya, langkah-langkah berikut dapat membantu:
1. Perbanyak Pemberian ASI
Pastikan bayi mendapatkan cukup ASI dengan sering menyusui dan memastikan posisi menyusui yang tepat.
2. Ekspresi ASI
Jika produksi ASI masih kurang, melakukan ekspresi ASI secara teratur antara sesi menyusui dapat membantu meningkatkan produksi ASI.
3. Pencahayaan Terapi
Paparan bayi pada sinar lampu khusus yang disebut fototerapi dapat membantu meningkatkan pemecahan bilirubin dalam tubuh.
Baca Juga: Berapa Lama Bayi Dijemur Agar Tidak Kuning? Panduan dan Fakta Penting untuk Orang Tua Baru
4. Perbanyak Cairan
Pastikan bayi tetap terhidrasi dengan memberikan ASI secara teratur dan memperbanyak pemberian air putih jika diperlukan.
5. Pantau Kesehatan Bayi
Penting untuk terus memantau kesehatan bayi dengan mengamati tanda-tanda kuning dan berkonsultasi dengan dokter jika perlu.
6. Perhatikan Perkembangan Bayi
Pastikan bayi tetap aktif dan menunjukkan tanda-tanda perkembangan yang normal.
7. Konsultasi dengan Dokter
Jika kondisi bayi kuning tidak membaik dalam beberapa hari atau jika tanda-tanda kuning semakin parah, segera berkonsultasi dengan dokter untuk evaluasi lebih lanjut dan perawatan yang sesuai.
Rejuvenated Youthful Skin Bersama Rangkaian Wardah 1% Microcapsule Retinol & 3% Ceramide, Formulasi Powerful untuk Hasil Maksimal
Penulis | : | Diah Puspita Ningrum |
Editor | : | Diah Puspita Ningrum |
KOMENTAR