Kegiatan ini membantu meningkatkan fleksibilitas, kekuatan otot, dan keseimbangan tubuh tanpa memerlukan banyak energi.
Yoga juga memiliki manfaat relaksasi dan dapat membantu mengurangi stres selama bulan Ramadan.
Meskipun olahraga kekuatan tubuh seperti angkat beban membutuhkan lebih banyak energi, latihan kekuatan ringan atau menggunakan berat tubuh dapat tetap dilakukan selama puasa Ramadan.
Fokus pada latihan yang melibatkan banyak otot seperti push-up, sit-up, atau squat yang dapat dilakukan dengan intensitas yang rendah hingga sedang.
Olahraga ringan seperti berjalan kaki atau melakukan aktivitas fisik ringan lainnya juga dapat dilakukan setelah berbuka puasa atau sebelum sahur.
Ini memberikan kesempatan untuk membakar kalori yang tersisa dan meningkatkan energi sebelum atau setelah menjalani puasa seharian.
- Pilih Waktu yang Tepat: Berolahraga saat suhu tubuh lebih rendah, seperti pagi atau sore hari, dapat membantu mengurangi risiko dehidrasi dan kelelahan.
- Konsumsi Cairan yang Cukup: Pastikan untuk minum banyak air saat berbuka dan sahur untuk menjaga hidrasi tubuh. Hindari minuman berkafein atau berkarbonasi yang dapat menyebabkan dehidrasi.
- Hindari Intensitas yang Terlalu Tinggi: Hindari berolahraga dengan intensitas yang terlalu tinggi atau terlalu lama yang dapat menyebabkan kelelahan atau pusing.
- Perhatikan TMoms-tMoms Tubuh: Dengarkan tubuh Moms dan hentikan olahraga jika merasa tidak nyaman atau lelah. Istirahat yang cukup dan mendengarkan tubuh Moms adalah kunci untuk menjaga kesehatan selama bulan Ramadan.
- Konsultasikan dengan Dokter atau Pelatih: Jika Moms memiliki kondisi kesehatan tertentu atau pertanyaan tentang olahraga selama puasa Ramadan, konsultasikan dengan dokter atau pelatih kebugaran untuk saran yang sesuai dengan kondisi Moms.
Baca Juga: Ingin Menyusui Bayi Sambil Tiduran? Kenali Dulu Manfaat dan Kekurangannya
Penulis | : | Kirana Riyantika |
Editor | : | Kirana Riyantika |
KOMENTAR