Selain risiko alergi, keselamatan juga menjadi pertimbangan penting saat memberikan perhiasan kepada bayi, terutama yang masih dalam usia bayi atau balita.
Perhiasan emas, terutama yang memiliki bagian kecil atau tajam, dapat menjadi risiko tersedak bagi bayi yang masih berusia sangat muda.
Bayi dan balita sering kali cenderung menarik segala sesuatu ke mulut mereka, dan perhiasan yang kecil atau berbentuk menarik dapat dengan mudah masuk ke saluran pernapasan mereka, menyebabkan tersedak atau bahkan aspirasi.
Oleh karena itu, jika memutuskan untuk memberikan perhiasan emas kepada bayi laki-laki, pastikan itu aman dan tidak memiliki bagian kecil atau tajam yang bisa menjadi risiko tersedak.
Perhiasan emas, seperti cincin atau gelang, memerlukan perawatan yang tepat untuk menjaga kebersihan dan keamanannya.
Bayi dan balita cenderung memiliki aktivitas yang sangat aktif dan sering terpapar dengan berbagai jenis cairan dan benda yang mungkin memengaruhi kebersihan perhiasan mereka.
Selain itu, risiko kehilangan juga harus dipertimbangkan.
Bayi dan balita mungkin tidak selalu menyadari perhiasan yang mereka kenakan dan bisa kehilangan perhiasan emas mereka dengan mudah.
Hal ini dapat menjadi sumber kekhawatiran dan stres bagi orang tua, terutama jika perhiasan memiliki nilai sentimental atau material yang tinggi.
Beberapa budaya atau tradisi mungkin memiliki kepercayaan tertentu terkait memberikan perhiasan kepada bayi, termasuk perhiasan emas.
Di beberapa budaya, memberikan perhiasan emas kepada bayi laki-laki mungkin dianggap sebagai simbol keberuntungan atau kekayaan, sementara di tempat lain, perhiasan emas mungkin dianggap sebagai bagian dari tradisi atau warisan keluarga.
Melebarkan Sayap Hingga Mancanegara, Natasha Rizky Gelar Exhibition Perdana di Jepang
Penulis | : | Aullia Rachma Puteri |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR