Nakita.id - Berikut ini adalah penjelasan mengenai tabligh dalam buku PAI kelas XI. Yuk simak!
Mengetahui tentang tabligh sangat penting karena hal ini berbeda dari dakwah dan kutbah yang sudah dijelaskan sebelumnya.
Tabligh dalam bahasa diartikan sebagai menyampaikan atau memberitahu.
Selain itu, tabligh juga diartikan sebagai ceramah yang tidak disertai dengan rukun.
Ini yang membuat tabligh berbeda dengan kutbah.
Tabligh merupakan ceramah yang sumbernya dari agama Islam.
Pesan ajaran Islam ini disampaikan oleh satu orang kepada orang banyak. Tabligh harus dikemas secara menaik dan tidak membosankan.
Pengisi tabligh juga tidak boleh menggurui, tidak menyimpang dari substansi dan disampaikan secara sopan.
Jika ditinjau dari pengertian istilah, tabligh memiliki beberapa makna, antara lain:
1. Menyampaikan aturan Islam baik dari yang termaktub dalam Alquran maupun Hadis yang ditujukan kepada umat manusia.
2. Menyampaikan ajaran Islam kepada umat manusia untuk dijadikan pedoman agar memperoleh kebahagiaan dunia dan akhirat.
Baca Juga: Rangkuman PAI Kelas XI Antara Khutbah dan Dakwah, Apa Bedanya Ya?
3. Bagian dari dakwah islamiyah dalam bentuk khusus (lisan dan tulisan)
untuk disampaikan kepada pihak lain.
4. Menyampaikan ‘pesan’ Allah Swt. secara lisan kepada satu orang atau lebih untuk diketahui dan dipahami, lalu diamalkan isinya.
Dalil mengenai tabligh ada pada Alquran surat Al-Ahzab ayat 33-39.
Artinya: (yaitu) orang-orang yang menyampaikan risalah-risalah Allah (para rasul yang menyampaikan syariat-syariat Allah kepada manusia), mereka takut kepada-Nya dan tidak merasa takut kepada siapa pun selain kepada Allah. Dan cukuplah Allah sebagai pembuat perhitungan (Q.S. al-Ahzāb/33: 39).
Ada beberapa ketentuan dan tara cata yang harus diperhatikan, terkait dengan pelaksanaan tabligh, yaitu:
1. Dilakukan dengan cara yang sopan, lemah lembut, tidak kasar, dan tidak merusak.
2. Menggunakan bahasa yang mudah dimengerti oleh jamaah.
3. Mengedepankan musyawarah dan berdiskusi untuk memperoleh kesepakatan bersama.
4. Materi tabligh yang disampaikan harus mempunyai rujukan yang kuat dan jelas sumbernya.
5. Disampaikan dengan penuh keikhlasan dan kesabaran, sejalan dengan situasi dan kondisi masyarakat, termasuk aspek psikologis dan sosiologis para jamaah.
6. Tidak menghasut orang lain untuk bermusuhan, berselisih, merusak, dan mencari-cari kesalahan orang lain.
Kulkas Side by Side New Belleza 4 Pintu dari Polytron, Dirancang Khusus untuk Dukung Tren Gaya Hidup Modern
Penulis | : | Aullia Rachma Puteri |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR