Nakita.id – Pelajaran IPA kelas X SMA Kurikulum Merdeka masih membahas bab 6.
Seperti diketahui, dalam bab 6 ini, materi yang dipelajari adalah mengenai energi terbarukan.
Pada artikel Kurikulum Merdeka sebelumnya, kita sudah mempelajari tentang urgensi isu kebutuhan energi dan mengerjakan soal latihannya.
Kini, kita akan lanjut ke subbab berikutnya, yakni sumber energi.
Berikut ini penjelasan selengkapnya.
Dalam buku IPA kelas X SMA Kurikulum Merdeka, dijelaskan bahwa ada berbagai jenis sumber energi yang dapat dimanfaatkan saat ini, yaitu:
Fosil bahan bakar fosil terbentuk dari proses ilmiah yang dialami oleh sisa-sisa hewan dan tanaman purba dalam kurun waktu yang sangat lama dengan orde jutaan tahun.
Bahan bakar fosil tersusun atas senyawa hidrokarbon.
Contoh bahan bakar fosil adalah batubara, minyak bumi, gas alam, dan lain-lain.
Energi biogas berasal dari limbah organik yang diolah melalui proses anaerobic digestion dengan bantuan bakteri tanpa oksigen.
Contohnya kotoran sapi, sampah dedaunan, dan sampah-sampah lain yang berasal dari organisme yang belum lama mati atau organisme hidup.
Baca Juga: Urgensi Isu Kebutuhan Energi dan Jawaban Soal Aktivitas 6.4, Bab 6 IPA Kelas X SMA Kurikulum Merdeka
Energi air merupakan salah satu energi paling banyak digunakan untuk keperluan pembangkit energi listrik, khususnya di Indonesia.
Air ada dimana-mana, jumlahnya tidak pernah habis, dan tetap.
Prinsip kerjanya adalah aliran air di permukaan bumi dibendung.
Kemudian, dialirkan menuju ke tempat yang lebih rendah untuk memutar turbin sehingga menghasilkan energi listrik.
Energi angin merupakan sumber energi yang memanfaatkan angin untuk memutar kincir angin sehingga dihasilkan energi listrik.
Energi matahari merupakan sumber energi yang memanfaatkan matahari untuk menyinari atau memberi energi pada perangkat lempengan logam sel surya, sehingga menghasilkan energi listrik.
Energi gelombang laut atau ombak merupakan energi yang bersumber dari gerak naik turunnya gelombang air laut.
Gerakan naik turun gelombang air tersebut memberikan tekanan pada turbin, hingga turbin dapat berputar dan mengahasilkan energi listrik.
Sebagai negara maritim, Indonesia memiliki potensi tinggi yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi dari gelombang laut.
Namun, sumber ini masih dalam taraf pengembangan di Indonesia.
Energi pasang surut merupakan energi yang bersumber dari proses pasang surut air laut.
Baca Juga: Kunci Jawaban Aktivitas 6.3. Halaman 136 tentang Konvensi Energi, IPA Kelas X SMA Kurikulum Merdeka
Terdapat dua jenis sumber energi pasang surut air laut.
Pertama, perbedaan tinggi rendah air laut saat pasang dan surut, dan kedua arus pasang surut terutama pada selat-selat yang kecil.
Tekanan yang dihasilkan oleh air laut memutar turbin sehingga menghasilkan energi listrik.
Seperti energi gelombang laut, Indonesia sebagai negara maritim memiliki potensi dalam pemanfaatan energi pasang surut air laut, namun masih dalam taraf pengembangan.
Salah satu sumber energi yang dapat dikembangkan di Indonesia adalah geothermal atau panas bumi.
Indonesia merupakan negara dengan sistem hidrotermal untuk sumber geotermal terbesar di dunia dengan potensi lebih dari 17.000 MW yang dapat menghemat 40 persen sumber daya panas bumi dunia.
Kondisi geologis Indonesia yang terletak pada pertemuan tiga lempeng tektonik utama (Lempeng Eurasia, Indo-Australia dan Pasifik) memberikan dampak banyaknya energi panas bumi di Indonesia.
Indonesia menempati urutan keempat di dunia, bahkan dari variabel suhu tinggi, Indonesia menempati urutan kedua.
Jumlah potensi energi panas bumi di Indonesia sangat besar yaitu lebih dari 252 lokasi yang tersebar di Sumatera, Jawa, Nusa Tenggara, Bali, Sulawesi hingga Maluku.
Nah, itu dia penjelasan mengenai macam-macam sumber energi, materi bab 6 IPA kelas X SMA Kurikulum Merdeka.
Semoga bermanfaat! (*)
Baca Juga: Konvensi Energi dan Contoh Soalnya, Bab 6 IPA Kelas X SMA Kurikulum Merdeka
Kulkas Side by Side New Belleza 4 Pintu dari Polytron, Dirancang Khusus untuk Dukung Tren Gaya Hidup Modern
Penulis | : | Ratnaningtyas Winahyu |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR