Nakita.id - Stunting adalah kondisi dimana pertumbuhan linier anak terhambat atau terlambat akibat kurangnya asupan gizi yang mencukupi sejak awal kehidupan, sering kali terjadi pada masa 1.000 hari pertama kehidupan, mulai dari kehamilan hingga usia 2 tahun.
Dampak stunting tidak hanya terbatas pada pertumbuhan fisik, tetapi juga mempengaruhi perkembangan kognitif dan kesehatan secara keseluruhan. Namun, apakah stunting dapat menghambat kesuburan?
Berikut pengaruh stunting pada kesuburan, mengutip dari berbagai sumber:
1. Gangguan pada Siklus Menstruasi
Stunting dapat memengaruhi kesehatan reproduksi wanita dengan menyebabkan gangguan pada siklus menstruasi.
Gangguan ini dapat mengakibatkan ketidakteraturan atau bahkan ketidakmampuan untuk menstruasi, yang dapat mempengaruhi kesuburan.
2. Gangguan Hormonal
Stunting juga dapat memengaruhi produksi hormon reproduksi dalam tubuh wanita.
Ketidakseimbangan hormon reproduksi dapat mengganggu ovulasi dan siklus menstruasi, yang merupakan faktor penting dalam proses kesuburan.
3. Masalah Kesehatan Reproduksi
Anak perempuan yang mengalami stunting cenderung memiliki risiko lebih tinggi terhadap masalah kesehatan reproduksi di kemudian hari, seperti sindrom ovarium polikistik (PCOS) atau gangguan lainnya yang dapat mempengaruhi kesuburan.
Baca Juga: Benarkah Susu Ibu Hamil Dapat Mencegah Stunting? Ini Faktanya
4. Dampak Psikologis
Stunting juga dapat berdampak pada kesehatan mental dan psikologis seseorang, yang pada gilirannya dapat memengaruhi kesuburan.
Stigma sosial dan tekanan psikologis yang dialami oleh individu yang mengalami stunting dapat memengaruhi kesejahteraan mental mereka dan, secara tidak langsung, kesuburan mereka.
1. Pencegahan Stunting
Langkah terbaik adalah mencegah stunting dengan memberikan nutrisi yang cukup dan berkualitas selama masa kritis pertumbuhan, yaitu sejak awal kehidupan hingga usia 2 tahun. Ini termasuk memberikan ASI eksklusif selama 6 bulan pertama kehidupan dan memberikan makanan tambahan yang sesuai dengan kebutuhan anak.
2. Perawatan Kesehatan yang Terpadu
Wanita yang mengalami stunting sejak masa anak-anak dan remaja perlu mendapatkan perawatan kesehatan yang terpadu, termasuk pemantauan kesehatan reproduksi dan konseling gizi.
3. Pendidikan Kesehatan Reproduksi
Penting untuk memberikan pendidikan kesehatan reproduksi kepada individu yang mengalami stunting dan keluarga mereka.
Ini dapat membantu mereka memahami pentingnya kesehatan reproduksi dan langkah-langkah untuk memelihara kesuburan.
Oleh sebab itu, persiapkan dengan baik upaya pencegahan stunting sejak kehamilan.
Baca Juga: Apakah Anak yang Stunting juga Memengaruhi Pertumbuhan Sistem Reproduksinya?
Penulis | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR