Tabloid-Nakita.com – “Mau punya anak berapa?” atau, "Kapan nambah anak lagi?". Pertanyaan semacam itu mungkin sering Mama dengar ketika baru menikah atau baru punya anak. Pertanyaan yang membuat Mama risih, karena belum terpikirkan oleh Mama.
Namun, memang ada sebagian orang yang sudah memiliki rencana mengenai jumlah anak yang akan dimiliki. Pasangan seperti ini biasanya sudah mengatur jarak kelahiran antara anak pertama dan anak kedua. Sebenarnya, seberapa penting merencanakan jumlah anak?
Mama perlu mengetahui beberapa fakta mengenai perencanaan jumlah anak. Di Amerika, sebanyak 51% kehamilan merupakan kehamilan yang tidak diinginkan. Beberapa faktor penyebabnya antara lain terbatasnya alat kontrasepsi, serta rendahnya penyuluhan mengenai program seperti keluarga berencana. Tapi, kurangnya perencanaan juga menjadi salah satu faktor mengapa banyak kehamilan yang tidak diinginkan.
Baca juga: Mengatur Jarak Kelahiran
The American Colllege of Obsetricians (ACOG) menyarankan para ibu hamil untuk melakukan perencanaan kehamilan pada dokter kandungan. Selain menghindari kehamilan yang tidak diinginkan, merencanakan jumlah anak juga membantu sistem reproduksi Mama agar selalu sehat. Sebelum hamil, kondisi badan Mama harus dipastikan siap.
ACOG juga menyarankan Mama untuk membuat rencana dalam jangka panjang. Mama disarankan meminta informasi kepada dokter mengenai kontrasepsi yang baik untuk Mama hingga pentingnya menentukan jarak anak. Faktor ekonomi Mama dan Papa juga turut memengaruhi rencana ini, lo.
Baca juga: Memilih Alat Kontrasepsi yang Tepat
Wanda K. Nicholoson, MD, salah seorang anggota ACOG, mengatakan bahwa kesejahteraan keluarga bahkan dapat dicapai dengan merencanakan jumlah anak. “Jika sudah ada rencana yang jelas, anak tidak lagi jadi beban ekonomi. Orangtua akan jauh lebih sejahtera sehingga anak bisa jauh lebih sehat,” ujarnya.
(Niken/Fit Pregnancy)
Penulis | : | Gisela Niken |
Editor | : | Gisela Niken |
KOMENTAR