Hindari menghadapi suami dengan emosi yang negatif atau marah.
Sebaliknya, cobalah untuk mengontrol emosi dan berbicara dengan tenang serta penuh pengertian.
Ketika menyampaikan keluhan atau perasaan kepada suami, hindari menggunakan kata-kata yang menyalahkan atau menyerang.
Sebagai gantinya, gunakan pendekatan yang lebih lembut dengan mengungkapkan perasaan Moms dengan menggunakan kata-kata "saya" daripada "kamu".
Misalnya, "Saya merasa sedih ketika kita jarang berbicara satu sama lain" daripada "Kamu tidak pernah mendengarkan saya".
Komunikasi bukan hanya tentang berbicara, tetapi juga tentang mendengarkan dengan penuh perhatian dan empati.
Berikan suami Moms kesempatan untuk berbicara dan ekspresikan perasaannya.
Tunjukkan bahwa Moms peduli dengan apa yang dia katakan dengan memberikan respons yang tepat dan mendengarkan tanpa interupsi.
Saat berbicara dengan suami yang terlihat acuh, hindari menciptakan citra diri yang sempurna atau superior.
Sebaliknya, berbicaralah dengan rendah hati dan terbuka tentang perasaan atau kebutuhan Moms.
Ini akan membuat suami merasa lebih nyaman dan terbuka untuk berdiskusi.
Baca Juga: Bukan Hanya Penampilan Fisik, Simak Cara Merawat Diri Agar Suami Tidak Bosan!
Penulis | : | Kirana Riyantika |
Editor | : | Kirana Riyantika |
KOMENTAR